Solo-Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang mengirim dua mahasiswa, Muhammad Bintang Octaviano dan Adi Nur Vianto mengikuti pelatihan penulisan konten di media online ke Solopos Institute (Minggu, 23/2/2020).
Menariknya, disela-sela pelatihan kedua mahasiswa tersebut diajari tepuk nyamuk. Rupanya, tepuk nyamuk ini merupakan bentuk ice breaking bagi peserta pelatihan guna menghilangkan kejenuhan dan menumbuhkan keakraban antar peserta.
Pengiriman pewakilan dalam pelatihan ini menjadi salah satu usaha Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang, untuk mengembangakan soft skill mahasiswa. Tentunya disesuaikan dengan bidang kajian Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang yang fokus pada komunikasi bisnis berbasis media dan digital.
Rangkaian acara pelatihan meliputi pemberian materi dan praktik penulisan konten.
Materi pertama, karakteristik media online disampaikan oleh Rini Yustiningsih, selaku Pemimpin Redaksi Harian Umum Solopos. Menurut Rini, melakukan analisis tentang karakteristik media online dan khalayak merupakan tahap awal untuk menentukan pembuatan konten. “Mengenal karakteristik media online dan khalayak menjadi dasar bagi kami (Tim Solopos) untuk pembuatan konten,’ papar Rini Yustiningsih
Lebih lanjut, Danang Nur Ikhsan, Redaktur Utama yang membawahi media Solopos Online, memberikan materi tentang menulis konten di media sosial. Dalam penjelasannya, konten yang disukai oleh warganet diantaranya ialah konten yang memiliki informasi, unik, aneh, dan tak lazim. Hal ini dapat dimunculkan melalui judul dan foto yang memikat. Namun, demikian ia tetap menekankan bahwa judul konten idealnya merepresentasikan isi berita, “Meskipun judul tetap harus clickbait, namun isi harus tetap sesuai fakta,” jelas Danang Nur Ikhsan.
Terpisah, Aftina Nurul Husna, Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang mengungkapkan keterampilan komunikasi digital yang harus dapat dikuasai mahasiswa ialah penulisan konten untuk media online. Baik untuk jurnalistik online maupun bisnis media digital. Oleh sebabnya, pelatihan tersebut menjadi penting karena sejalan dengan visi Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang yang berpijak pada komunikasi bisnis berbasis media dan digital.
“Mahasiswa tidak cukup bisa menulis berita untuk media online, tapi juga tahu bagaimana mengelola media online yang menguntungkan.” tutur Aftina Nurul Husna.
Sementara itu, Adi Nur Vianto, peserta delegasi pelatihan, menyatakan senang mengikuti pelatihan karena bisa belajar praktik penulisan konten media online.
“Senang, menambah pengalaman baru tentang pembuatan konten berita. Waktu pelatihan ada praktiknya langsung. Menarik sekali. Jadi bisa jadi modal dalam pembuatan tugas saat kuliah atau berkerja nanti,” ungkap Adi Nur Vianto.