Magelang – Dosen Ilmu Komunikasi Unimma, Prihatin Dwihantoro, M.Ikom. meraih apresiasi karya dalam Kompetesi Visualisasi Rempah/Jalur Rempah. Kompetisi ini diadakan pada April 2020 lalu oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan dan terbagi menjadi dua kategori, yakni Poster Interaktif dan Animasi.
Keikutsertaan dosen yang sering dipanggil Mas Hantoro ini awalnya dimulai dari keisengan. Namun, prestasinya menjadi contoh dan motivasi kepada teman-teman mahasiswa Ilmu Komunikasi Unimma untuk berani mengikuti kompetisi. “Mengikuti lomba ini, iseng-iseng berhadiah, sih. Tujuan sebenarnya untuk memotivasi temen-temen mahasiswa untuk berani mencoba untuk ikut berbagai macam lomba,” ujarnya.
Sesuai dengan bidang keahliannya, yaitu Desain Komunikasi Visual, Prihatin Dwihantoro memutuskan mengikuti lomba dengan kategori Poster Interaktif. Ia mengungah karyanya pada 28 April. Kemudian karyanya diseleksi secara tertutup dan terbuka oleh panitia pada pertengahan bulan 29 April hingga 22 Mei. Selanjutnya pada tanggal 5 Juni 2020 pengumuman pemenang pun dipublikasikan.
Prihatin Dwihantoro mengaku senang poster karyanya yang mengangkat budaya rempah di Indonesia mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Posternya memiliki konsep penggambaran perjalanan rempah-rempah di Indonesia yang digunakan untuk bumbu masakan nusantara. Prihatin mengaku, Indonesia sebagai negara kepualuan dan memiliki laut yang luas menjadi inspirasinya pada posternya. Oleh karena itu, pada ilustrasi gambar poster menonjolkan penyebaran rempah-rempah dari pulau ke pulau.
“Inspirasinya (poster) Indonesia 70% kan lautan dan nenek moyang dikenal sebagai pelaut. Makanya ilustrasinya menonjolkan penyebaran rempah dari pulau ke pulau,” papar Prihatin Dwihantoro.
Prihatin Dwihantoro mengawali proses peroduksi poster dengan sebuah riset. Setelah data didapatkan, kemudian Ia mencatat poin-poin. Selanjutnya tahap copywriting dan terakhir menyesuaikan bentuk visual sesuai dengan target audiens. “Ya, pertama riset. Pasti mengumpulkan data terkait rempah. Membuat poin-poin penting, membuat copywriting dan visual sesuai target audiens,” jelas Prihatin Dwihantoro. (Annis)