Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang (Prodi Ilkom Unimma) kembali menggelar publikasi Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) kepada stakeholder eksternal prodi. Stakeholder eksternal kali ini ialah Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) (2/10/2020).
Pada acara yang bernuansa diskusi ini pemaparan LKPS Prodi Ilkom Unimma disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH), Purwati. Ia menjelaskan tentang kriteria pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama. Lebih lanjut, dalam presentasinya Purwati menuturkan tentang evaluasi capaian kinerja bagian pendidikan. Ia menyatakan bahwa pada kriterian pendidikan menunjukan tingkat ketercapaian tinggi. Menurutnya hal ini didukung oleh keberhasilan prodi dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif.
“Hasil analisis kriterian pendidikan mencapai 80%. Ini tergolong tinggi, ” papar Purwati.
Sama seperti kriteria enam, pendidikan, Purwati menyampaiakn capaian kinerja kriteria penelitian menunjukan tingkat yang tinggi, yakni 80%. Ia menegaskan hal ini dapat tercapai dikarenakan dosen memiliki pemahaman tentang visi keilmuan prodi. Sehigga, topik penelitian dapat diarahkan sesuai dengan roadmap penelitian prodi.
“Ini (capaian kinerja kriteria penelitian) tergolong tinggi ya, hampir sama seperti yang pertama tadi,” sambung Purwati.
Sementara itu, untuk kriteria delapan tentang pengabidan kepada masyarakat, Ia menjelaskan tingkat ketercapaiannya ialah 60%. Menurutnya ini tergolong sedang. Belum maksimalnya ketercapaian kinerja pada kriteria pengabdian kepada masyarakat disebabkan oleh adanya permohonan dari luar institusi kepada dosen Prodi Ilkom Unimma untuk mengisi pengabdian kepada masyarakat namun dengan tema diluar roadmap pengabdian prodi.
Lebih lanjut, terkait dengan kerja sama, Purwati menjalsakan, Prodi Ilkom Unimma telah berhasil menjalin kerja sama pada skala lokal dan nasional. Sementara itu, kerja sama dengan jangkuan internasioanal masih diupayakan. Oleh karenanya, kerja sama dengan asosiasi dirasa penting guna menjembatani terciptanya kerja sama prodi dengan stakeholder ekternal berskala internasional.
“Terkait dengan itu (kerja sama prodi) kami mencoba mendekat dengan asosiasi untuk mendorong kuantitas dan kualitas prodi ilmu komunikasi pada poin kerja sama. Semoga ini dapat ditindaklanjuti,” ungkap Purwati.
Menanggapi pemaparan tersebut Muhammad Sulhan, Ketua ASPIKOM, mengawali diskusi dengan memberikan penekanan bahwa kurikulum merupakan jantung kekhasan dari sebuah prodi. Ia menyampaikan bahwa proses penyusunan kurikulum di Prodi Ilkom Unimma sudah bagus.
“Hal yang menarik dari prodi sebenarnya ciri khasnya sebenarnya ada pada kurikulum. Kurikulum menjadi harga mati yang akan diperhatikan oleh asesor. Dari kepentingan asesor, kurikulum ini akan mengambil banyak sekali porsi per argumentasi dan diskusinya. Saya melihat, marwah dari teman-teman Universitas Muhammadiyah Magelang sudah bagus. Proses penyusunannya sudah baik. Tahapan-tahapan penyusunannya baik,” jelas Muhamamd Sulhan.
Namun demikian, Muhammad Sulhan memberi masukan terkait dengan adaptasi kurikulum dengan wacana merdeka belajar. Proses relevansi kurikulum dengan konsep merdeka belajar saat ini menurutnya bersifat wajib. Oleh karennnya, banyaknya mata kuliah yang muncul dengan jumlah sks kecil menjadi poin yang harus diperhatiakan oleh Prodi Ilkom Unimma.
“Kita menyarankan jumlah sks (mata kuliah) besar. Tetapi mata kuliahnya sedikit. Itu catatatn yang penting begitu melihat kurikulum,” jelas Muhammad Sulhan lebih lanjut.(ans)