Magelang-Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Magelang (Ilkom Unimma) berupaya membentuk budaya akademis dengan menyelenggarakan forum diskusi dengan nama Diskusi Asyik Ilmu Komunikasi (DiSiK). Acara rutin yang dimual sejak bulan Maret lalu ini mengusung tema beragam seputar dunia ilmu komunikasi secara akademis maupun praktis. Saat ini DiSiK telah terselenggara hinggak ke-15 kalinya (Jumat, 4 Desember 2020).

#DiSiK15 hadir mengusung tema Understanding English Language and Culture. Hadir sebagai pembicara ialah David Michael Bourne, dosen Prodi Sastra Inggris, Universitas Bina Nusantara (Binus University). David Michael Bourne memamparkan materinya dengan berbahasa Inggris. Menurutnya, menciptakan kebiasaan membaca teks berbahasa inggris dapat menjadi awal mula kita belajar bahasa inggris.

“Membaca novel Inggris sebanyak tiga hingga lima kali dalam minggu. Tetapi membaca tidak cukup, Anda perlu memperketat pembelajaran dari membaca. Jadi saya sarankan mengambil 3 kata baru setiap sesi. Strategi bermain berguna karena jika Anda memiliki rencana bagaimana Anda akan belajar. Itu akan memberi Anda kepercayaan diri untuk mengambil tindakan. Hal pertama adalah Mnemonics, Pengulangan Spasi, Visualisasi, Ingat buku catatan,” jelas David Michael Bourne.

Lebih lanjut, David Michael Bourne, juga menyampaikan bahwa belajar bahasa inggris dapat dilakukan melalui pendekatan budaya. Ia kemudian memparakan budaya Inggris yang dapat dijadikan media pembelajaran bahasa inggris.

“Dalam Budaya Inggris yang pertama adalah olahraga. Orang-orang di Inggris sangat antusias dengan olahraga ini, yang pertama adalah sepak bola, kriket, tenis, dan yang terakhir adalah rugby. Kemudian hiburan, Inggris sangat terkenal karena memiliki banyak orang berbakat di dunia hiburan. Contohnya Inggris merupakan negara terbaik dalam penyelenggarakan konser musik secara langsung. Hal lain yang populer adalah komedi. Di Inggris kami sangat kuat pada komedi dan kami memiliki banyak contoh bintang komedi berbakat misalnya MR. Bean,” papar David Michael Bourne.

Dwi Susanti, Kaprodi Ilkom Unimma, menjelaskan #DiSiK15 merupakan implementasi kerja sama Ilkom Unimma dengan Prodi Sastra Inggris, Binus University. Ia menambahkan ada kedekatan antara kedua Program Studi dalam hal bidang kajian.

“Senang sekali kita bisa bekerjasama dengan Binus, meskipun dari dua Fakultas atau jurusan yang berbeda, Sastra Inggris dengan Ilmu Komunikasi, tapi ternyata bahan kajian dan keilmuannya sangat dekat dan nyambung,” ungkap Dwi Susanti.

Sementara itu, menurut Fadillah Sandy, dosen bahasa Inggris Prodi Ilkom Unimma, mengkonsep acara ini agar mahasiswa memiliki pengalaman mengembangkan skill berbahasa inggris bersama orang asli berasal dari Inggris.

“Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar mengembangkan skill bersama native speaker of English,” jelas Fadillah Sandy

Antusisme nampak ketika peserta aktif bertanya. Pertanyaan menarik dilontarkan oleh Annisa Zafirah, mahasiswa semester lima Ilkom Unimma. Ia bertanya, bagaimana membuat kalimat tanpa pengulangan. Karena ia sering merasa kebingungan ketika hendak membuat kalimat dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris.

 

“Bagaimana cara membuat kalimat tanpa twist? Karena ketika kita membuat kalimat dari Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris kalimat itu bisa dipelintir, sehingga membuat saya bingung sendiri. Bagaimana cara memilih kata untuk membuat kalimat dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris?” tanya Annisa Zafirah.

Penulis: Bintang

Editor: Annis