Fotografi telah menjadi salah satu keterampilan yang sangat relevan di era digital seperti sekarang. Dalam dunia komunikasi, visual menjadi bahasa yang kuat untuk menyampaikan pesan, membangun citra, bahkan menghasilkan nilai ekonomi. Hal inilah yang mendasari penyelenggaraan pelatihan bertajuk “Foto Komersial Kreatif” oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang. Pelatihan ini tidak hanya menekankan pentingnya penguasaan teknis dalam fotografi, tetapi juga membuka wawasan mahasiswa tentang peluang bisnis yang dapat diciptakan melalui karya visual.
Seiring perkembangan teknologi, muncul berbagai platform yang memungkinkan fotografer dari berbagai kalangan untuk mengunggah karyanya dan memperoleh penghasilan. Platform seperti Shutterstock, Adobe Stock, dan iStock menyediakan ruang bagi siapa saja, termasuk mahasiswa, untuk menjual karya fotografi mereka ke pasar global. Ini artinya, sebuah foto yang diambil dengan ide yang kuat dan eksekusi yang tepat bisa menjadi aset digital bernilai ekonomis. Fotografi tak lagi sekadar alat dokumentasi atau hobi semata, tapi telah menjelma menjadi profesi dan ladang usaha.
Sayangnya, banyak mahasiswa yang belum memahami bagaimana cara memanfaatkan peluang tersebut. Mereka mungkin sudah cukup akrab dengan kamera dan media sosial, tetapi belum mengerti standar kualitas foto yang layak jual, etika visual yang harus dijaga, serta strategi memilih konten yang relevan dengan permintaan pasar. Padahal, kemampuan ini sangat penting jika mereka ingin masuk ke industri kreatif secara profesional. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman dan keterampilan praktis tentang fotografi komersial, agar mereka dapat mengembangkan potensi tidak hanya dari sisi akademik tetapi juga sisi ekonomi.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu fotografi komersial, bagaimana teknis pengambilan foto yang berkualitas, dan cara mengolahnya agar layak jual. Lebih jauh lagi, pelatihan ini menjadi sarana untuk melatih kepekaan visual dan membangun portofolio fotografi sejak dini. Portofolio inilah yang nantinya bisa menjadi bekal untuk melamar kerja, bergabung di agensi kreatif, atau bahkan membuka usaha sendiri di bidang konten visual.
Peserta pelatihan ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang angkatan 2024 dari kelas A dan B. Mereka adalah generasi muda yang hidup dalam arus digital, akrab dengan teknologi, dan memiliki potensi besar untuk berkiprah dalam industri kreatif. Melalui pelatihan ini, potensi itu diasah dan diarahkan agar menjadi keterampilan yang aplikatif. Diharapkan, dari sini muncul fotografer-fotografer muda yang mampu bersaing di kancah lokal maupun internasional.
Pelatihan “Foto Komersial Kreatif” dilaksanakan pada Senin, 19 Mei 2025, bertempat di Kelas A.14. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan sambutan pembuka oleh Mas Alan Kusuma. Setelah itu, sesi utama diisi oleh Pemateri Misbachul Munir yang memberikan materi tentang fotografi komersial dari sudut pandang praktisi. Materi ini berlangsung hingga pukul 09.45 WIB dan dilanjutkan dengan praktik fotografi langsung oleh peserta. Usai praktik, sesi review dilakukan untuk memberikan umpan balik atas karya yang telah dihasilkan mahasiswa.
Agar proses pembelajaran berjalan maksimal, peserta diwajibkan membawa kamera digital atau ponsel berkamera serta laptop untuk keperluan editing jika memungkinkan. Dengan pendekatan langsung, mahasiswa tidak hanya mendengar teori, tetapi juga menerapkannya dalam bentuk karya nyata. Narasumber yang dihadirkan berasal dari kalangan profesional, sehingga peserta memperoleh wawasan yang relevan dengan dunia kerja dan pasar saat ini.
Menariknya, setiap peserta diwajibkan untuk menghasilkan satu karya foto komersial sebagai output kegiatan. Karya ini akan menjadi portofolio awal yang bisa terus dikembangkan. Dalam dunia kerja masa kini, portofolio justru menjadi nilai tambah yang lebih dilihat daripada sekadar IPK. Maka, memiliki karya nyata yang telah diuji dalam pelatihan seperti ini tentu menjadi modal penting untuk bersaing di dunia profesional.
Kegiatan ini juga menjadi jembatan antara dunia akademik dan industri kreatif. Mahasiswa tidak hanya belajar dari dosen di ruang kuliah, tetapi juga dari pelaku industri yang sudah terjun langsung. Kolaborasi semacam ini penting untuk memastikan bahwa apa yang diajarkan di kampus tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan tren industri.
Melalui pelatihan ini, mahasiswa dapat memahami bahwa fotografi bukan hanya soal keindahan visual, tapi juga soal strategi dan nilai. Sebuah foto bisa menjadi alat komunikasi yang kuat, menyampaikan cerita, membentuk opini, bahkan membangun citra sebuah brand. Ketika foto tersebut dimanfaatkan dalam konteks komersial, maka ia juga harus memenuhi kriteria tertentu: resolusi yang baik, komposisi yang kuat, pesan yang jelas, dan tentu saja, originalitas.
Sebagai contoh, di platform seperti Shutterstock, foto yang paling laku biasanya adalah foto yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, konsep bisnis, makanan, atau aktivitas manusia dengan ekspresi yang natural. Namun tidak cukup hanya tahu temanya; fotografer juga harus memahami tren desain, kebutuhan klien, hingga metadata dan tag yang tepat agar karyanya mudah ditemukan. Pelatihan ini memberi gambaran awal tentang hal-hal tersebut, serta membuka mata mahasiswa bahwa mereka bisa memulai perjalanan di dunia microstock sejak sekarang, bahkan sebelum lulus kuliah.
Di sisi lain, kegiatan ini juga membangun rasa percaya diri. Mahasiswa diajak untuk tidak takut mencoba, tidak takut gagal, dan berani menunjukkan karya mereka kepada publik. Review dan evaluasi dari praktisi menjadi bekal berharga agar mereka bisa terus berkembang. Karya-karya yang dihasilkan bisa menjadi awal dari perjalanan panjang di dunia kreatif.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi kampus untuk terus menghadirkan kegiatan yang relevan, aplikatif, dan selaras dengan kebutuhan industri. Dunia kerja kini membutuhkan talenta yang siap pakai, kreatif, dan adaptif. Melalui pelatihan seperti ini, kampus mengambil peran strategis dalam mencetak lulusan yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Dengan terlaksananya pelatihan fotografi komersial kreatif ini, Universitas Muhammadiyah Magelang menunjukkan komitmennya dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan abad 21. Fotografi, yang dulunya dianggap sekadar seni visual, kini telah terbukti menjadi medium ekspresi, alat komunikasi, sekaligus instrumen ekonomi yang menjanjikan. Mahasiswa pun diajak untuk tidak hanya menjadi konsumen konten visual, tetapi juga menjadi pencipta dan pelaku aktif dalam ekosistem digital. Melalui pelatihan ini, semoga lahir fotografer-fotografer muda yang tidak hanya handal secara teknis, tetapi juga peka terhadap peluang, etika, dan nilai pasar.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi Semester 2, Ginsania Diva Salsabiila, mencatatkan prestasi membanggakan dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Rayon Jawa Tengah 2025 yang digelar pada 28–30 Juni 2025. Bertempat di Sporthall Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Diva berhasil menyumbangkan dua medali perunggu dari cabang olahraga sepak takraw. Ia turun di dua nomor pertandingan sekaligus, yakni Quadrant Putri dan Double Event Putri.
Dalam pertandingan Double Event Putri, Diva yang berasal dari program studi Ilmu Komunikasi berpasangan dengan Salsa, mahasiswi dari program studi PGSD. Kerja sama keduanya di lapangan menunjukkan koordinasi yang solid dan semangat juang yang tinggi. Meskipun harus menghadapi lawan tangguh dari berbagai universitas se-Jawa Tengah, mereka berhasil mempertahankan performa dan menyabet medali perunggu dengan penuh perjuangan.
Tidak berhenti sampai di situ, Diva juga ambil bagian dalam nomor Quadrant Putri bersama tiga rekannya: Salsa (PGSD), Fara (PGSD), dan Amanda (PGSD). Keempatnya membentuk tim yang kompak dan dinamis. Dengan kekuatan kolektif dan strategi permainan yang matang, mereka berhasil kembali membawa pulang medali perunggu untuk timnya. Dua nomor pertandingan, dua medali perunggu hasil yang membanggakan sekaligus menjadi bukti bahwa konsistensi, latihan yang intensif, dan kerja sama tim bisa membawa hasil yang membahagiakan.
Event POMPROV Rayon Jateng 2025 sendiri menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan para atlet mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Tengah. Selain sebagai sarana pengembangan bakat olahraga, ajang ini juga menjadi ruang aktualisasi diri para mahasiswa dalam menumbuhkan jiwa kompetitif dan sportivitas yang sehat. Sporthall Universitas Jenderal Soedirman menjadi saksi bisu dari semangat juang para atlet muda, termasuk Diva dan tim, yang terus berusaha memberikan penampilan terbaik mereka.
Diva mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian yang diperoleh. Bagi Diva, pertandingan ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana menghadapi tekanan, menjaga semangat tim, dan membawa nama baik kampus di kancah olahraga provinsi. “Bertanding di dua nomor sekaligus menjadi tantangan tersendiri. Tapi saya bersyukur bisa menjalani semuanya dengan lancar bersama tim yang luar biasa,” ungkapnya.
Prestasi ini tentu tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk tidak ragu terjun dalam bidang olahraga. Universitas sebagai ruang tumbuh dan berkembangnya generasi muda diharapkan terus memberi dukungan kepada para atlet agar mampu bersinar, baik di tingkat regional maupun nasional.
Selamat kepada Ginsania Diva Salsabiila dan seluruh anggota tim yang telah berjuang dengan sepenuh hati. Semoga prestasi ini menjadi awal dari langkah-langkah besar lainnya di masa depan, dan membawa inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya untuk terus mengukir prestasi dalam bidang apa pun yang mereka tekuni.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Magelang, 7 Mei 2025 – Dalam rangka memperkaya wawasan kewirausahaan digital mahasiswa, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Berani Membangun Usaha / Start Up” pada Rabu, 7 Mei 2025, bertempat di Ruang A13 Kampus 1, Jalan Tidar 21, Kota Magelang.
Kegiatan ini menghadirkan Janu Muhammad, Founder dan CEO Sayur Sleman sebagai narasumber utama. Dalam sesi yang berlangsung interaktif, Janu berbagi pengalaman dan perjalanan membangun startup dari nol hingga menjadi usaha berbasis digital yang berkembang pesat. Ia menekankan pentingnya keberanian mengambil risiko, kemampuan komunikasi bisnis yang mumpuni, serta strategi digital yang tepat sasaran sebagai kunci sukses dalam dunia startup.
Kuliah tamu ini menjadi bagian dari mata kuliah Digital Start Up dan Komunikasi Bisnis, yang bertujuan mengaitkan teori akademik dengan praktik nyata di lapangan. Selain mendapatkan wawasan langsung dari praktisi, mahasiswa juga didorong untuk menumbuhkan mindset kewirausahaan yang tangguh dan berani menghadapi tantangan zaman.
Dengan mengusung tema besar “Berani Membangun Usaha / Start Up”, kuliah tamu ini menegaskan bahwa dunia digital memberikan peluang luas bagi generasi muda untuk menciptakan solusi, menjawab kebutuhan pasar, dan membangun masa depan yang mandiri secara ekonomi.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang hangat, di mana para mahasiswa antusias menggali lebih dalam seputar strategi memulai bisnis, membangun tim, hingga teknik pitching kepada investor. Acara ini menjadi momentum inspiratif bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang untuk mulai melangkah menjadi entrepreneur muda berbasis digital.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) terus berkomitmen memperkuat tata kelola kelembagaan dan komitmen terhadap Persyarikatan Muhammadiyah melalui kegiatan Pembekalan Penguatan Tata Kelola Unimma dan Komitmen terhadap Persyarikatan yang digelar pada Jumat–Sabtu, (2–3/5) di Hotel Griya Persada, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan Unimma, termasuk pengurus Badan Pembina Harian (BPH), Rektor dan Wakil Rektor, serta para Dekan dan Wakil Dekan dari seluruh fakultas. Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) turut ambil bagian dengan kehadiran Dekan Aning Az Zahra, M.A. dan Wakil Dekan Prihatin Dwihantoro, S.Sn., M.I.Kom.
Salah satu sesi penting dalam pembekalan ini adalah arahan dari Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Bambang Setiaji, yang memberikan pandangan strategis mengenai peran perguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun tata kelola yang berkelanjutan serta memperkuat nilai-nilai keislaman dalam manajemen pendidikan tinggi.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Rektor dan Wakil Rektor, diskusi interaktif, penyusunan resume dan komitmen, serta penandatanganan pakta integritas sebagai wujud kesungguhan pimpinan dalam menerapkan hasil pembekalan di unit kerja masing-masing.
Dengan status akreditasi unggul yang telah diraih, pembekalan ini menjadi bagian dari upaya strategis Unimma untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola, memperkuat reputasi institusi, dan menghadirkan layanan pendidikan yang unggul dan bermutu bagi masyarakat, sekaligus meneguhkan komitmen pada nilai-nilai dan misi Persyarikatan Muhammadiyah.
Borobudur Communication Review (BCREV), jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang, baru saja meraih akreditasi Sinta 4 berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 10/C/C3/DT.05.00/2025 tertanggal 21 Maret 2025. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa jurnal ini semakin diakui dalam dunia akademik, khususnya dalam bidang ilmu komunikasi. Akreditasi Sinta merupakan sistem indeksasi jurnal ilmiah di Indonesia yang disusun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) guna menilai kualitas serta kontribusi jurnal terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan memperoleh peringkat Sinta 4, Borobudur Communication Review menunjukkan komitmennya dalam menyajikan penelitian-penelitian berkualitas yang dapat memberikan manfaat bagi akademisi, peneliti, dan praktisi komunikasi.
Perolehan akreditasi ini tentu bukan hasil yang instan. Upaya keras tim redaksi, para penulis, serta para reviewer yang terlibat dalam penyusunan dan penyuntingan jurnal telah membawa BCREV menuju pencapaian ini. Kualitas artikel yang diterbitkan, konsistensi dalam penerbitan, serta penerapan standar akademik yang ketat menjadi faktor utama dalam keberhasilan akreditasi ini. Dengan akreditasi ini, jurnal Borobudur Communication Review memiliki peluang yang lebih besar untuk menarik lebih banyak peneliti dari berbagai institusi untuk mempublikasikan karya ilmiah mereka. Selain itu, akreditasi ini juga membuka pintu bagi kolaborasi lebih luas dengan jurnal-jurnal lain di tingkat nasional maupun internasional.
Keberhasilan ini juga menjadi dorongan bagi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang untuk terus meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Dengan adanya jurnal yang terakreditasi, mahasiswa dan dosen memiliki wadah yang kredibel untuk menyebarluaskan hasil penelitian mereka, sekaligus meningkatkan reputasi institusi dalam dunia akademik. Selain itu, pencapaian ini diharapkan dapat memotivasi civitas akademika untuk lebih aktif dalam menulis dan menerbitkan penelitian yang inovatif dan berdampak bagi masyarakat luas. Jurnal ilmiah yang berkualitas tidak hanya menjadi sumber referensi yang terpercaya, tetapi juga berperan dalam pengembangan keilmuan di era digital saat ini.
Dengan akreditasi Sinta 4 ini, Borobudur Communication Review semakin memiliki legitimasi dan daya saing di tingkat nasional. Ke depan, diharapkan jurnal ini terus berkembang dan mampu meningkatkan peringkat akreditasinya ke tingkat yang lebih tinggi. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang berkomitmen untuk terus mendukung pengelolaan jurnal ini dengan lebih baik, termasuk dalam hal manajemen editorial, peningkatan kualitas artikel, serta memperluas jaringan akademik. Akhirnya, pencapaian ini bukan hanya sebuah prestasi, tetapi juga tantangan untuk terus menjaga dan meningkatkan standar publikasi ilmiah agar dapat terus berkontribusi bagi perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma