Pada Kamis, 13 Juni 2024 Prodi Ilmu Komunikasi Unimma dipenuhi antusiasme para mahasiswa semester 4 dan 6, dan tak lupa para pejuang skripsi, dalam acara “Meet the Expert”. Acara ini menghadirkan narasumber kece, yaitu Ibu Vinisa Nurul Aisyah, Dosen dan Peneliti Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ruang kelas Prodi Ilkom dipenuhi semangat para mahasiswa yang ingin mendapatkan ilmu dan tips jitu dari Ibu Vinisa tentang bagaimana cara menulis penelitian komunikasi yang menarik di era digital. Ibu Vinisa membuka sesi dengan menekankan bahwa menulis penelitian bukan sesuatu yang harus ditakuti, tetapi bisa menjadi proses yang menyenangkan dan bermanfaat.
“Menulis penelitian adalah menulis dengan gaya,” ungkap Ibu Vinisa. Beliau menjelaskan bahwa kita harus menulis dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca, layaknya menulis cerita atau artikel. Beliau juga membagikan beberapa tips jitu untuk menulis penelitian tanpa beban, seperti memulai dari hal yang kecil, menggunakan bahasa yang sederhana, memberikan contoh dan ilustrasi yang menarik hingga memberikan sentuhan pribadi dalam tulisan.
Tak hanya tips tentang gaya penulisan, beliau juga mengajak para mahasiswa untuk berdiskusi tentang penelitian komunikasi di ranah digital. Para mahasiswa antusias mengikuti diskusi ini dan mengajukan banyak pertanyaan menarik kepada narasumber. Beliau menjelaskan bahwa, penelitian komunikasi di era digital memiliki beberapa tantangan dan peluang yang berbeda dengan penelitian komunikasi di era tradisional. Tantangannya antara lain perubahan yang cepat dalam teknologi dan media komunikasi, banyaknya informasi yang beredar di internet, dan sulitnya untuk memverifikasi informasi yang akurat. Namun, era digital juga membuka peluang baru bagi penelitian komunikasi, seperti kemudahan untuk menjangkau lebih banyak orang untuk target penelitian serta kemudahan untuk mengumpulkan data dengan lebih mudah dan cepat.
Salah satu poin penting yang disampaikan Ibu Vinisa adalah, bahwa menulis penelitian tidak akan jauh-jauh dari teori komunikasi yang telah kita pelajari. Beliau menjelaskan bahwa kunci utama dalam menulis penelitian adalah dengan memahami dan mengaplikasikan teori komunikasi yang relevan dengan permasalahan yang ingin diteliti. Dengan memahami teori dan menghubungkannya dengan masalah, maka penelitian yang kita garap dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan terarah.
Acara “Meet the Expert” ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang seru dan informatif. Para mahasiswa merasa puas dengan ilmu dan tips yang mereka dapatkan dari Ibu Vinisa. Acara seperti ini semoga dapat diadakan kembali pada kesempatan selanjutnya.
Hei Sobat Ilkom! Dunia ini bagaikan lautan luas yang penuh dengan pertanyaan dan teka-teki. Kita, sebagai generasi muda punya tanggung jawab untuk menjelajahinya dan menemukan jawaban-jawaban baru. Tapi, kita gak bisa berpetualang sendirian. Kita butuh para peneliti cerdas, kritis, dan kreatif yang mau bahu-membahu membangun masa depan yang lebih cerah.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Pada tanggal 12 Juni, ruang kelas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) diubah menjadi arena seru dalam acara “Meet the Expert”. Acara ini menghadirkan Mas Fajar Dwi Putra, dosen UAD yang akrab disapa Mas Dwipa sebagai pembicara. Beliau mengajak para mahasiswa Ilkom angkatan 22 untuk mengetahui dunia komunikasi bencana, topik krusial di tengah Indonesia yang rawan bencana alam. Mas Dwipa membuka sesi dengan mengajak para mahasiswa untuk berdiskusi arti komunikasi. Beliau menjelaskan bahwa komunikasi bukan sekadar berbicara tetapi juga tentang memahami, mendengarkan, dan merespon dengan tepat. Dalam situasi bencana, komunikasi yang efektif menjadi kunci keselamatan. Di sinilah peran komunikator, yaitu sosok penting yang menyampaikan informasi dan instruksi kepada masyarakat.
Selanjutnya, Mas Dwipa bercerita tentang pengalamannya membantu masyarakat saat Gunung Merapi erupsi. Beliau menjabarkan berbagai langkah mitigasi bencana yang diambil, mulai dari edukasi masyarakat, penyiapan jalur evakuasi, hingga pendistribusian bantuan. Tidak hanya bercerita, beliau juga membawa para mahasiswa menyelami mitigasi bencana melalui pemutaran video. Video ini memperlihatkan proses evakuasi masyarakat, pendistribusian bantuan, dan berbagai upaya penyelamatan yang dilakukan saat Gunung Merapi meletus. Dalam video tersebut, beliau turut berperan aktif sebagai wartawan guna mengabadikan detik-detik menegangkan dan menyampaikan informasi penting kepada masyarakat.
Pengalaman langsung Mas Dwipa ini semakin memperkuat pemahaman para mahasiswa tentang pentingnya komunikasi dan informasi yang akurat dalam situasi bencana. Mereka terinspirasi oleh dedikasi beliau dalam menjalankan tugasnya sebagai wartawan, bahkan di tengah situasi yang penuh bahaya. Di akhir sesi, beliau membekali para mahasiswa dengan jurus jitu menulis berita bencana. Beliau menekankan pentingnya akurasi informasi, kecepatan penyampaian, dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Para mahasiswa pun antusias mencatat tips-tips berharga ini, siap menjadi pewarta yang sigap dan informatif di kala bencana.
Acara “Meet the Expert” ini memberikan pengetahuan baru tentang komunikasi bencana dan menginspirasi para mahasiswa Ilkom angkatan 22 untuk menjadi agen perubahan dalam menghadapi bencana. Dedikasi Mas Dwipa dalam membantu masyarakat menjadi contoh yang patut dicontoh oleh para mahasiswa untuk berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh dan siap menghadapi bencana.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Pada tanggal 5 Juni 2024, Auditorium Kampus 1 Unimma bergemuruh dengan antusiasme para mahasiswa Ilkom dari semua semester. Bukan tanpa alasan, acara “Meet the Expert” kali ini menghadirkan pakar PR ternama, Ibu Herni Putrianti Perhumas BPC Yogyakarta dan Pak Tittis Widyatmoko dari Brilionet.
Topik yang dibahas pun tak kalah seru, yaitu “AI dalam Dunia PR dan Media Online”. Di era digital yang serba cepat ini, AI (Artificial Intelligence) merevolusi berbagai bidang, termasuk PR dan media online. Para pakar ini pun berbagi ilmu dan pengalaman mereka tentang bagaimana AI digunakan untuk meningkatkan efektivitas strategi PR dan menjangkau audiens yang lebih luas di dunia digital.
Ibu Herni Putrianti, dengan gaya bicaranya yang energik menjelaskan bagaimana AI dapat membantu dalam melakukan riset pasar, menganalisis media sosial, dan membangun persona target audiens. Beliau juga memberikan contoh-contoh nyata bagaimana AI digunakan dalam kampanye PR yang sukses. Salah satu contoh menarik yang dibagikan Ibu Herni Putrianti adalah bagaimana AI digunakan untuk memantau sentimen publik terhadap suatu brand di media sosial. Dengan menganalisis data percakapan di media sosial, tim PR dapat mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan publik terhadap brand mereka. Hal ini kemudian dapat digunakan untuk menyusun strategi PR yang lebih tepat sasaran dan efektif.
Beliau juga menjelaskan bahwa praktisi PR di era digital membutuhkan skill dan kompetensi yang berbeda dengan era sebelumnya. Kemampuan esensial yang dibutuhkan meliputi kemampuan analitik untuk menganalisis data AI dan Big Data, keterampilan digital dalam menguasai platform dan teknologi terkini, kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan ide-ide menarik untuk audiens. Selain itu, keterampilan komunikasi yang baik juga dibutuhkan untuk membangun hubungan dengan berbagai stakeholders.
Sementara itu, Pak Titis Widyatmoko memaparkan tentang bagaimana AI digunakan untuk meningkatkan performa website, menjangkau audiens yang lebih tepat, dan menciptakan konten yang lebih menarik. Beliau juga menekankan pentingnya memahami etika dan regulasi dalam penggunaan AI di media online. Salah satu poin penting yang disampaikan Pak Titis Widyatmoko terkait dengan perubahan format rilis berita di era digital. Beliau menjelaskan bahwa saat ini, rilis berita yang panjang tidak lagi efektif untuk menarik perhatian media dan publik.
“Di era sekarang ini seharusnya menggunakan format rilis berita yang lebih singkat, padat, dan menarik” Ujar Pak Titis Widyatmoko. Beliau juga menekankan pentingnya memanfaatkan multimedia seperti gambar, video, dan infografis dalam rilis berita untuk meningkatkan engagement dengan audiens.
Acara “Meet the Expert” ini tidak hanya memberikan ilmu yang bermanfaat, tetapi juga membuka wawasan dan perspektif baru bagi para mahasiswa Ilkom. Para pakar PR dan Media Online ini berhasil menginspirasi para mahasiswa untuk terus belajar dan berinovasi dalam dunia PR dan media online yang berkembang secara dinamis.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Milad ke-60 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) diselenggarakan pada tanggal 2 Juli 2024. Tidak hanya diwarnai dengan perayaan yang meriah, tetapi juga dengan momen spesial bagi 12 pasang pengantin. Ikatan Alumni (IKA) UNIMMA menyelenggarakan “Nikah Bareng Meriah” di Halaman Masjid Manaarul ‘Ilmi Kampus 2 UNIMMA, dengan konsep unik. Acara diawali dengan kirab pengantin dari Kantor Kecamatan Mertoyudan menuju pelaminan UNIMMA. Kirab ini dimeriahkan dengan tari-tarian tradisional Jawa, seperti Gending Kebo Giro dan Gending Kodong Ngorek, yang membangkitkan keceriaan para tamu undangan.
Proses ijab kabul pernikahan massal ini pun tak kalah istimewa. Para pengantin duduk berjajar di atas kursi akad, siap untuk mengucapkan ijab kabul. Penghulu kemudian memimpin prosesi ijab kabul dengan hikmat, mengantarkan para pengantin menuju gerbang pernikahan yang sah. Momen ini menjadi salah satu yang paling berkesan bagi para pengantin dan tamu undangan, karena menghadirkan nuansa yang unik dan penuh makna. Setelah ijab kabul selesai, para pengantin kemudian diarahkan untuk menuju ke atas tangga. Di sanalah, diiringi alunan musik yang merdu, penghulu menyerahkan buku nikah kepada para pengantin. Prosesi ini menjadi simbolis dari naiknya para pengantin ke jenjang pernikahan yang baru.
Semaraknya acara “Nikah Bareng Meriah” di Milad ke-60 UNIMMA tak hanya dirasakan oleh para pengantin dan tamu undangan, tetapi juga menjangkau para mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom) UNIMMA. Di tengah gemerlapnya pesta pernikahan, para mahasiswa ini menemukan kesempatan emas untuk mengasah kemampuan dan menghasilkan karya dokumentasi pernikahan yang indah dan berkesan. Dengan kamera di tangan dan semangat membara, mereka menjelajahi setiap sudut acara, mengabadikan momen-momen spesial para pengantin dan kegembiraan para tamu. Bagi mereka, ini bukan sekadar tugas dokumentasi biasa, melainkan sebuah laboratorium praktik yang berharga.
“Nikah Bareng Meriah” ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan terhormat, termasuk Bupati Magelang, Walikota Magelang, Ketua IKA UNIMMA, Ketua BPH UNIMMA, Kapolres Magelang, dan Wakil Rektor UNIMMA yang sekaligus menjadi saksi nikah. Sebelum penutupan acara, para hadirin disuguhkan dengan alunan musik tradisional Jawa, “Ayak Ayak Slendro Manyura”. Acara kemudian dilanjutkan dengan tasyakuran kerakyatan dan menikmati hidangan yang telah disediakan.
“Nikah Bareng Meriah” ini menjadi momen spesial bagi para pengantin, UNIMMA, dan Ikatan Alumni UNIMMA. Acara ini menjadi bukti nyata kepedulian UNIMMA dalam membantu masyarakat umum untuk melangsungkan pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah. Semoga kebahagiaan selalu menyertai para pengantin dan pernikahan mereka menjadi contoh keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Selamat menempuh hidup baru!
Penulis : Tiffani Anggi
Editor : Alan Kusuma
Sesuai dengan komitmen Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) untuk mengusung kurikulum Tourism Digital Project dalam kegiatan tridharma. Pada Jumat (11/8), Dosen dan mahasiswa Prodi Ilkom melaksanakan kegiatan sosialisasi dan perancangan visual identity.
Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Desa Bigaran, Kecamatan Borobudur dengan skema Desa Binaan Tahun Akademik 2022-2023 dengan tajuk “Perancangan Visual Identity dan Digital Branding Edupark Kakao Bigaran”. Diketuai oleh Ketua Program Studi Ilkom, Prihatin Dwihantoro, kegiatan pengabdian ini beranggotakan dosen-dosen ilkom diantaranya Dwi Susanti, Lintang Muliawanti, Fadillah Sandy dan Annis Azhar Suryaningtyas. Kegiatan pengabdian juga melibatkan mahasiswa Ilkom.
Hantoro menjelaskan bahwa sinergi Ilkom dalam membantu mengembangkan bisnis Edupark Kakao Bigaran bertujuan supaya memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi komunitas setempat. “Ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mempromosikan kebudayaan dan kearifan lokal”, tambahnya.
Wisata Edupark Kakao Bigaran baru dirintis tahun 2022, namun belum memiliki visual identity dan belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini dikarenakan wisata ini masih dalam tahap pengembangan dan masih membutuhkan sentuhan digital branding untuk mengenalkan kepada masyarakat lebih luas lagi. “Harapannya dengan branding yang matang dan konsep wisata desa yang menarik, dibantu oleh temen-temen Ilkom UNIMMA bisa segera launching sesuai rencana awal”, harap Nano Widodo pemilik Edupark Kakao.