Sebanyak 50 mahasiswa Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) angkatan 24 baru-baru ini mengikuti kegiatan table manner yang diadakan di Ballroom Hotel Atria. Acara ini merupakan bagian dari tugas AAS pada mata kuliah Profesional Image semester 2 yang diwajibkan untuk seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 24. Tradisi mengikuti kegiatan table manner menjadi syarat untuk mendapatkan nilai AAS, hal ini sudah berjalan secara turun-temurun pada ujian mata kuliah Profesional Image. Kegiatan ini bertujuan sebagai cara membekali mahasiswa dengan etika dan penampilan profesional.
Kegiatan diawali dengan workshop table manner yang membahas tata cara makan yang benar, termasuk cara makan menurut budaya luar negeri yang dikenal sebagai manner. Mahasiswa diajarkan bagaimana memegang dan mengoperasikan alat makan secara baik dan benar. Selain itu, ada sesi tanya jawab dan diskusi interaktif dengan moderator, di mana mahasiswa yang dapat menjawab pertanyaan berkesempatan mendapatkan merchandise sebagai hadiah.
Setelah workshop, mahasiswa disajikan beberapa menu makanan sesuai urutan hidangan ala Eropa. Kemudian akan diberikan penilaian berdasarkan cara penyajian dan tata cara makan yang telah diajarkan sebelumnya. Kegiatan semakin lengkap dengan kedatangan chef yang memaparkan cara pembuatan makanan beserta bahan-bahan dan teknik penyajian yang tepat, sekaligus menunjukkan cara menikmati hidangan tersebut secara benar dan elegan.
Table manner sendiri adalah tata cara makan yang mencerminkan kesopanan, profesionalisme, dan rasa hormat di meja makan. Ini adalah seperangkat aturan yang mengatur perilaku saat makan, mulai dari cara duduk, penggunaan alat makan, hingga interaksi dengan sesama tamu dan tuan rumah. Penguasaan table manner dapat meningkatkan kepercayaan diri, membangun kesan positif, serta mempermudah komunikasi di acara formal maupun bisnis. Meskipun berbeda sesuai budaya, inti table manner adalah menciptakan suasana makan yang nyaman dan saling menghormati.
Kegiatan table manner ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Unimma angkatan 24. Selain menambah ilmu praktis, kegiatan ini juga melatih kedisiplinan dan sopan santun yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja. Mahasiswa dapat tampil dengan percaya diri dan profesional melalui etika makan yang baik, yang merupakan bagian penting dari komunikasi nonverbal dalam interaksi sosial maupun profesional.
Kesan mahasiswa terhadap kegiatan ini sangat positif, besar harapannya melalui pelatihan seperti table manner dapat terus diadakan. Sebab, dengan dilakukannya table manner dapat mendorong lebih banyak generasi muda terutama mahasiswa dapat memahami dan menerapkan pentingnya etika dalam pergaulan formal dan profesional. Hal Ini tentunya menjadi bekal penting untuk membangun citra diri yang baik sekaligus memperluas jaringan dalam lingkungan sosial maupun karier di masa depan. Mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan praktis yang diterapkan sehari-hari, namun juga membangun kesan positif dalam berkomunikasi nonverbal melalui etika makan. Table manner merupakan bagian dari upaya penguatan karakter dan kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja yang menuntut standar profesionalisme tinggi.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang atau Unimma Angkatan 2022 baru-baru ini melaksanakan kunjungan industry sebagai bagian dari program pengayaan wawasan dan pengalaman professional. Kegiatan ini menjadi bentuk keseriusan program studi dalam menyiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja melalui pemberian pengalaman langsung ke berbagai industry komunikasi. Hal ini bertujuan untuk memahami praktik kerja yang sesungguhnya dan memperkuat keterampilan yang telah dipelajari selama kuliah.
Salah satu tujuan kunjungan industry kali ini adalah Nuanu Creative City, sebuah ekosistem kreatif yang menjadi wadah bagi para innovator dan komunitas industry kreatif. Disana, mahasiswa Ilkom Unimma memperoleh kesempatan berharga untuk mempelajari proses kerja kreatif, strategi komunikasi, serta pengelolaan konten secara kolaboratif. Tidak hanya observasi, mahasiswa juga berdiskusi langsung untuk menggali ilmu, pengalaman, dan inspirasi mengenai dunia komunikasi digital dan media kreatif.
Nuanu memiliki ekosistem kreatif terintegrasi yang berfokus pada seni, budaya, komunikasi digital, dan kolaborasi lintas bidang. Berdiri di kawasan seluas 44 hektar yang berlokasi di tepi pantai Tabanan, Bali. Mengusung konsep wilayah visioner yang memadukan seni, budaya, inovasi, dan aspek sosial dalam satu ekosistem terpadu. Sebagai destinasi kreatif dan inovatif, Nuanu menyediakan ruang pendidikan, seni dan budaya, kesehatan, pengalaman, serta hunian yang seluruhnya terinspirasi dan selaras dengan keindahan alam sekitar. Aktivitas yang dapat dinikmati pengunjung atau komunitas berupa galeri seni, laboratorium kreatif, ruang terbuka hijau, taman interaktif, serta berbagai fasilitas lainnya yang menekankan antara kreativitas dan pelestarian alam.
Konsep utama Nuanu yang menonjol yaitu komitmen pada pelestarian lingkungan dan ekosistem di tangan pembangunan modern. Kawasan ini mengusung filosofi “First Nature” yang mana menempatkan alam sebagai pusat setiap aspek pembangunan dari kota kreatif ini. Nuanu menjaga banyak pepohonan meskipun berada di tengah jalan, serta melakukan penanaman kembali pohon-pohon untuk memastikan keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Sekitar 70% area Nuanu merupakan ruang hijau berupa taman, hutan kecil, rawa-rawa, dan area konservasi mangrove. Upaya ini tidak hanya menjaga keindahan visual alam, namun mendukung keberlangsungan hidup sebagai spesies local dan keseimbangan ekologis yang menyeluruh.
Kegiatan kunjungan industry ke Nuanu ini diharapkan mampu memotivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi dan memperluas jaringan yang professional. Selain meningkatkan kesiapan menghadapi tantangan dunia komunikasi yang dinamis, mahasiswa juga memahami modal utama untuk bersaing dan berinovasi di masa depan. Sebab Nuanu tidak hanya sebagai pusat kreativitas dan inovasi, namun juga model kota masa depan yang berkelanjutan. Tentunya hal ini memberikan pengalaman edukatif sekaligus inspiratif bagi pengunjung, termasuk mahasiswa untuk lebih memahami pentingnya integrasi antara teknologi, kreativitas, serta keberlanjutan dalam pengembangan komunitas dan lingkungan hidup.
Pada tanggal 30 Juli 2025, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melaksanakan kunjungan industri ke Ecollabo8 Bali, sebuah platform kolaboratif yang bergerak dalam bidang industri kreatif berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kampus dalam membekali mahasiswa dengan pengalaman lapangan yang relevan dengan perkembangan dunia komunikasi dan industri kreatif masa kini.
Rombongan mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIMMA berangkat menuju lokasi dengan semangat dan antusiasme tinggi. Dalam kunjungan ini, mereka didampingi oleh dosen pendamping yang memberikan arahan akademik selama perjalanan, serta tour leader dan tour guide profesional yang membantu mengelola perjalanan dan memperkaya pemahaman peserta tentang budaya dan lingkungan lokal Bali.
Ecollabo8 Bali dipilih sebagai destinasi utama karena karakter dan visi lembaganya yang selaras dengan kurikulum Ilmu Komunikasi modern, terutama dalam hal pemanfaatan komunikasi strategis, pemasaran digital, branding komunitas, serta pelestarian lingkungan melalui pendekatan kreatif. Mahasiswa diperkenalkan pada konsep dasar kolaborasi kreatif yang diterapkan oleh Ecollabo8 dalam proyek-proyeknya yang berfokus pada pengelolaan limbah, daur ulang, seni instalasi berbasis bahan ramah lingkungan, serta kampanye sosial untuk peningkatan kesadaran publik.
Selama kunjungan berlangsung, para mahasiswa mendapatkan pemaparan langsung dari tim Ecollabo8 mengenai bagaimana mereka memadukan komunikasi visual, strategi konten, hingga komunikasi lintas budaya dalam menjalankan berbagai programnya. Mereka juga diperkenalkan pada ruang kerja kreatif (creative space) yang didesain untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan. Mahasiswa tampak antusias saat berdiskusi mengenai bagaimana komunikasi dapat digunakan sebagai alat transformasi sosial, khususnya dalam isu-isu keberlanjutan.
Salah satu hal yang paling menarik perhatian peserta adalah bagaimana Ecollabo8 mampu membangun branding kuat hanya melalui media sosial dan kampanye komunitas. Mahasiswa mendapatkan materi secara langsung bagaimana proses dan pengelolaan interaksi audiens, serta teknik storytelling yang digunakan untuk membangun citra positif dan partisipatif terhadap proyek-proyek lingkungan mereka.
Menurut Dessy Nurmalasari, salah satu mahasiswa semester 6 yang turut serta dalam kunjungan ini, pengalaman tersebut membuka pandangan baru tentang dunia komunikasi di luar konteks akademik. “Kami belajar banyak tentang bagaimana strategi komunikasi tidak hanya diterapkan untuk profit, tapi juga untuk membangun kesadaran, perubahan sikap, dan gaya hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan. Selain itu kunjungan ini sangat relate dengan mata kuliah kita yaitu Digital Start Up,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momen terakhir yang menyatukan seluruh angkatan Ilmu Komunikasi sebelum memasuki masa magang, skripsi, dan kesibukan akhir studi lainnya. “Rasanya super duper kompak, seru, dan penuh kenangan apalagi aku yang bukan domisili jawa dan ngga tahu bisa kumpul bareng-bareng dengan kalian lagi kapan. Kami bisa saling support dan seru-seruan bareng dalam satu kegiatan besar terakhir ini”.
Kegiatan ini pun menjadi refleksi bahwa komunikasi tidak hanya berhenti pada teori di ruang kelas. Dengan melihat secara langsung bagaimana praktik komunikasi dijalankan dalam ruang sosial yang nyata, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan kepekaan kritis, daya analisis, serta keterampilan kerja kolaboratif yang menjadi kunci penting dalam karier di masa depan.
Dosen pendamping Mas Alan Kusuma, menyampaikan bahwa “kegiatan kunjungan ini merupakan bentuk implementasi pembelajaran luar kelas yang dirancang untuk memperluas perspektif mahasiswa terhadap isu-isu komunikasi terhadap program berkelanjutan. Ecollabo8 menjadi contoh nyata bagaimana komunikasi dan kreativitas dapat bersinergi dengan inovasi dan tanggung jawab sosial. Mahasiswa diajak melihat proses kreatif daur ulang plastik, sekaligus mempelajari bagaimana pesan-pesan lingkungan dikemas secara strategis untuk mengedukasi dan mengajak keterlibatan masyarakat dalam mengatasi masalah sampah. Kami berharap pengalaman ini dapat menjadi pemantik semangat mahasiswa untuk berperan aktif dalam isu lingkungan melalui pendekatan komunikasi yang solutif dan inspiratif,” jelas beliau.
Kunjungan industri ini juga menjadi ajang penguatan relasi antara institusi pendidikan dengan pelaku industri kreatif. Tidak hanya sebagai kegiatan belajar, momen ini juga menjadi peluang bagi mahasiswa untuk menjalin jejaring dan membuka wawasan tentang potensi karier di bidang komunikasi yang lebih beragam. Setelah sesi utama berakhir, mahasiswa juga diberi kesempatan mengeksplorasi beberapa titik inspiratif di sekitar lingkungan kerja Ecollabo8 yang memadukan unsur artistik dan ekologi.
Dengan semangat belajar yang tinggi, para mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIMMA kembali ke Magelang dengan membawa bekal wawasan baru, inspirasi, serta kesadaran kritis akan peran penting komunikasi dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi pembuktian bahwa mahasiswa bukan hanya agen pembelajar, tetapi juga agen perubahan yang siap menggerakkan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Ke depan, Prodi Ilmu Komunikasi UNIMMA berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, menjangkau lebih banyak titik industri kreatif di Indonesia, dan memperkaya pengalaman mahasiswa dengan konteks yang relevan dengan dinamika zaman.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang rawan bencana. Letak geografis yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik menjadikan Indonesia sangat rentan terhadap gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Selain itu, banjir, tanah longsor, serta bencana non-alam seperti pandemi dan polusi udara juga kerap menjadi ancaman yang tidak bisa dianggap remeh. Dalam kondisi seperti ini, komunikasi memegang peran yang sangat penting, bukan hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk merespons krisis dengan tepat dan mencegah kepanikan yang lebih besar di masyarakat.
Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) Universitas Muhammadiyah Magelang menyadari pentingnya peran komunikasi dalam situasi kebencanaan tersebut. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, mereka menyelenggarakan kegiatan yang menggabungkan aspek akademik dan penguatan organisasi mahasiswa melalui kuliah tamu dan workshop bertajuk “Kuliah Tamu Komunikasi Bencana & Sharing Ormawa FPH”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 4 Juli 2025, bertempat di Ruang A8 Kampus 1 UNIMMA dan terbagi menjadi dua sesi utama: sesi pertama berupa kuliah tamu untuk mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Komunikasi Bencana, dan sesi kedua berupa workshop serta sharing session bersama pengurus organisasi mahasiswa FPH.
Kegiatan ini dirancang untuk mempertemukan teori dan praktik secara langsung. Mahasiswa tidak hanya dibekali dengan materi akademik tentang komunikasi kebencanaan, tetapi juga diajak untuk mendengarkan pengalaman dari narasumber yang telah lama bergelut di bidang komunikasi lingkungan dan kebencanaan. Dalam sesi pertama, hadir sebagai narasumber Primadita Rahma Ekida, Head of Program dari Bicara Udara. Ia menyampaikan materi tentang strategi komunikasi dalam situasi krisis dan bencana. Materi yang disampaikan berfokus pada bagaimana cara menyusun pesan komunikasi yang efektif, cepat, dan tetap akurat di tengah tekanan kondisi darurat. Mahasiswa diajak memahami pentingnya validasi data, etika komunikasi, hingga penggunaan media sosial secara bijak saat terjadi bencana.
Diskusi pada sesi pertama juga berjalan dengan sangat aktif. Mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari bagaimana menentukan narasi yang tepat dalam situasi genting, bagaimana mengatasi hoaks yang menyebar cepat di masa krisis, hingga strategi membangun kepercayaan publik terhadap sumber informasi resmi. Dalam suasana yang interaktif ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari teori dan paparan narasumber, tetapi juga dari dinamika pertanyaan dan diskusi yang menggugah wawasan baru.
Setelah rehat siang, kegiatan dilanjutkan dengan sesi kedua yang menyasar para pengurus organisasi mahasiswa FPH, seperti BEM, Himapsi, Himanika, dan IMM. Sesi ini dinamakan SkillUp: Organisasi Progresif, sebuah sesi reflektif sekaligus praktikal yang bertujuan meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan manajerial para pengurus ormawa. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk mengevaluasi perjalanan organisasi masing-masing, melihat kekuatan dan tantangan yang dihadapi, serta merumuskan strategi agar program kerja yang dijalankan benar-benar relevan, berdampak, dan solutif bagi mahasiswa.
Sesi kedua ini menjadi sangat penting karena organisasi kemahasiswaan sering kali menjadi wadah utama pembentukan karakter dan kepemimpinan mahasiswa. Melalui organisasi, mahasiswa belajar tentang tanggung jawab, kolaborasi, serta mengelola konflik dan krisis dalam skala kecil. Oleh karena itu, memperkuat organisasi kemahasiswaan adalah bagian dari membangun kampus yang lebih adaptif dan produktif. Workshop ini juga menjadi momen penyegaran bagi para pengurus ormawa yang mungkin sudah mulai lelah menghadapi dinamika organisasi. Dalam suasana yang santai namun tetap serius, peserta diajak untuk merancang kembali arah dan visi program kerja, agar selaras dengan kebutuhan mahasiswa dan mendukung visi misi fakultas.
Baik kuliah tamu maupun sharing ormawa, keduanya menjadi ruang pembelajaran yang kaya akan makna. Di satu sisi, mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya komunikasi dalam menghadapi situasi darurat dan bencana. Di sisi lain, mereka juga dikuatkan secara organisasi agar mampu menjadi agen perubahan yang solutif dan peduli terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Kegiatan ini menegaskan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang kelas, tapi juga melalui dialog, refleksi, dan keterlibatan aktif dalam organisasi.
Keberadaan narasumber seperti Primadita Rahma Ekida juga menjadi nilai tambah yang signifikan. Pengalaman beliau di dunia advokasi udara bersih dan kebencanaan lingkungan menjadikan materi yang disampaikan tidak hanya teoritis, tetapi juga sangat relevan dan kontekstual. Mahasiswa bisa melihat langsung bagaimana ilmu komunikasi diterapkan secara nyata di lapangan, menghadapi tantangan yang kompleks, dan berdampak pada masyarakat luas. Hal ini menjadi inspirasi tersendiri bahwa apa yang mereka pelajari hari ini bisa menjadi jalan karier dan kontribusi nyata di masa depan.
Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa sinergi antara akademik dan organisasi mahasiswa bisa berjalan seimbang. Dengan pendekatan yang partisipatif dan melibatkan dua sisi pembelajaran teori dan praktik, mahasiswa didorong untuk menjadi individu yang adaptif, berpikir kritis, serta peka terhadap isu-isu kemanusiaan dan lingkungan. Di masa depan, tantangan sosial akan semakin kompleks, mulai dari krisis iklim, darurat kesehatan, hingga dinamika sosial-politik. Oleh karena itu, dibutuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap mengambil peran aktif dalam mengatasi berbagai persoalan.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Psikologi dan Humaniora UNIMMA menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang peduli, tangguh, dan mampu bekerja lintas sektor. Mahasiswa tidak hanya dibekali ilmu, tetapi juga dilatih untuk menjadi pemimpin, penggerak, dan pembelajar sepanjang hayat. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa menjadi program berkelanjutan yang terus mempertemukan mahasiswa dengan para praktisi, agar kampus semakin hidup dengan energi kolaborasi dan inovasi.
Dengan semangat kolaboratif tersebut, kuliah tamu dan workshop ormawa ini tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi benar-benar menjadi ruang tumbuh bersama. Mahasiswa belajar tentang pentingnya strategi komunikasi dalam menghadapi bencana, sambil memperkuat diri sebagai bagian dari organisasi yang progresif. Kombinasi inilah yang akan menjadi bekal berharga untuk menghadapi dunia luar yang penuh dinamika. UNIMMA membuka ruang, kini saatnya mahasiswa melangkah maju sebagai bagian dari solusi.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Fotografi telah menjadi salah satu keterampilan yang sangat relevan di era digital seperti sekarang. Dalam dunia komunikasi, visual menjadi bahasa yang kuat untuk menyampaikan pesan, membangun citra, bahkan menghasilkan nilai ekonomi. Hal inilah yang mendasari penyelenggaraan pelatihan bertajuk “Foto Komersial Kreatif” oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang. Pelatihan ini tidak hanya menekankan pentingnya penguasaan teknis dalam fotografi, tetapi juga membuka wawasan mahasiswa tentang peluang bisnis yang dapat diciptakan melalui karya visual.
Seiring perkembangan teknologi, muncul berbagai platform yang memungkinkan fotografer dari berbagai kalangan untuk mengunggah karyanya dan memperoleh penghasilan. Platform seperti Shutterstock, Adobe Stock, dan iStock menyediakan ruang bagi siapa saja, termasuk mahasiswa, untuk menjual karya fotografi mereka ke pasar global. Ini artinya, sebuah foto yang diambil dengan ide yang kuat dan eksekusi yang tepat bisa menjadi aset digital bernilai ekonomis. Fotografi tak lagi sekadar alat dokumentasi atau hobi semata, tapi telah menjelma menjadi profesi dan ladang usaha.
Sayangnya, banyak mahasiswa yang belum memahami bagaimana cara memanfaatkan peluang tersebut. Mereka mungkin sudah cukup akrab dengan kamera dan media sosial, tetapi belum mengerti standar kualitas foto yang layak jual, etika visual yang harus dijaga, serta strategi memilih konten yang relevan dengan permintaan pasar. Padahal, kemampuan ini sangat penting jika mereka ingin masuk ke industri kreatif secara profesional. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman dan keterampilan praktis tentang fotografi komersial, agar mereka dapat mengembangkan potensi tidak hanya dari sisi akademik tetapi juga sisi ekonomi.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu fotografi komersial, bagaimana teknis pengambilan foto yang berkualitas, dan cara mengolahnya agar layak jual. Lebih jauh lagi, pelatihan ini menjadi sarana untuk melatih kepekaan visual dan membangun portofolio fotografi sejak dini. Portofolio inilah yang nantinya bisa menjadi bekal untuk melamar kerja, bergabung di agensi kreatif, atau bahkan membuka usaha sendiri di bidang konten visual.
Peserta pelatihan ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang angkatan 2024 dari kelas A dan B. Mereka adalah generasi muda yang hidup dalam arus digital, akrab dengan teknologi, dan memiliki potensi besar untuk berkiprah dalam industri kreatif. Melalui pelatihan ini, potensi itu diasah dan diarahkan agar menjadi keterampilan yang aplikatif. Diharapkan, dari sini muncul fotografer-fotografer muda yang mampu bersaing di kancah lokal maupun internasional.
Pelatihan “Foto Komersial Kreatif” dilaksanakan pada Senin, 19 Mei 2025, bertempat di Kelas A.14. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan sambutan pembuka oleh Mas Alan Kusuma. Setelah itu, sesi utama diisi oleh Pemateri Misbachul Munir yang memberikan materi tentang fotografi komersial dari sudut pandang praktisi. Materi ini berlangsung hingga pukul 09.45 WIB dan dilanjutkan dengan praktik fotografi langsung oleh peserta. Usai praktik, sesi review dilakukan untuk memberikan umpan balik atas karya yang telah dihasilkan mahasiswa.
Agar proses pembelajaran berjalan maksimal, peserta diwajibkan membawa kamera digital atau ponsel berkamera serta laptop untuk keperluan editing jika memungkinkan. Dengan pendekatan langsung, mahasiswa tidak hanya mendengar teori, tetapi juga menerapkannya dalam bentuk karya nyata. Narasumber yang dihadirkan berasal dari kalangan profesional, sehingga peserta memperoleh wawasan yang relevan dengan dunia kerja dan pasar saat ini.
Menariknya, setiap peserta diwajibkan untuk menghasilkan satu karya foto komersial sebagai output kegiatan. Karya ini akan menjadi portofolio awal yang bisa terus dikembangkan. Dalam dunia kerja masa kini, portofolio justru menjadi nilai tambah yang lebih dilihat daripada sekadar IPK. Maka, memiliki karya nyata yang telah diuji dalam pelatihan seperti ini tentu menjadi modal penting untuk bersaing di dunia profesional.
Kegiatan ini juga menjadi jembatan antara dunia akademik dan industri kreatif. Mahasiswa tidak hanya belajar dari dosen di ruang kuliah, tetapi juga dari pelaku industri yang sudah terjun langsung. Kolaborasi semacam ini penting untuk memastikan bahwa apa yang diajarkan di kampus tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan tren industri.
Melalui pelatihan ini, mahasiswa dapat memahami bahwa fotografi bukan hanya soal keindahan visual, tapi juga soal strategi dan nilai. Sebuah foto bisa menjadi alat komunikasi yang kuat, menyampaikan cerita, membentuk opini, bahkan membangun citra sebuah brand. Ketika foto tersebut dimanfaatkan dalam konteks komersial, maka ia juga harus memenuhi kriteria tertentu: resolusi yang baik, komposisi yang kuat, pesan yang jelas, dan tentu saja, originalitas.
Sebagai contoh, di platform seperti Shutterstock, foto yang paling laku biasanya adalah foto yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, konsep bisnis, makanan, atau aktivitas manusia dengan ekspresi yang natural. Namun tidak cukup hanya tahu temanya; fotografer juga harus memahami tren desain, kebutuhan klien, hingga metadata dan tag yang tepat agar karyanya mudah ditemukan. Pelatihan ini memberi gambaran awal tentang hal-hal tersebut, serta membuka mata mahasiswa bahwa mereka bisa memulai perjalanan di dunia microstock sejak sekarang, bahkan sebelum lulus kuliah.
Di sisi lain, kegiatan ini juga membangun rasa percaya diri. Mahasiswa diajak untuk tidak takut mencoba, tidak takut gagal, dan berani menunjukkan karya mereka kepada publik. Review dan evaluasi dari praktisi menjadi bekal berharga agar mereka bisa terus berkembang. Karya-karya yang dihasilkan bisa menjadi awal dari perjalanan panjang di dunia kreatif.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi kampus untuk terus menghadirkan kegiatan yang relevan, aplikatif, dan selaras dengan kebutuhan industri. Dunia kerja kini membutuhkan talenta yang siap pakai, kreatif, dan adaptif. Melalui pelatihan seperti ini, kampus mengambil peran strategis dalam mencetak lulusan yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Dengan terlaksananya pelatihan fotografi komersial kreatif ini, Universitas Muhammadiyah Magelang menunjukkan komitmennya dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan abad 21. Fotografi, yang dulunya dianggap sekadar seni visual, kini telah terbukti menjadi medium ekspresi, alat komunikasi, sekaligus instrumen ekonomi yang menjanjikan. Mahasiswa pun diajak untuk tidak hanya menjadi konsumen konten visual, tetapi juga menjadi pencipta dan pelaku aktif dalam ekosistem digital. Melalui pelatihan ini, semoga lahir fotografer-fotografer muda yang tidak hanya handal secara teknis, tetapi juga peka terhadap peluang, etika, dan nilai pasar.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma
Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi Semester 2, Ginsania Diva Salsabiila, mencatatkan prestasi membanggakan dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Rayon Jawa Tengah 2025 yang digelar pada 28–30 Juni 2025. Bertempat di Sporthall Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Diva berhasil menyumbangkan dua medali perunggu dari cabang olahraga sepak takraw. Ia turun di dua nomor pertandingan sekaligus, yakni Quadrant Putri dan Double Event Putri.
Dalam pertandingan Double Event Putri, Diva yang berasal dari program studi Ilmu Komunikasi berpasangan dengan Salsa, mahasiswi dari program studi PGSD. Kerja sama keduanya di lapangan menunjukkan koordinasi yang solid dan semangat juang yang tinggi. Meskipun harus menghadapi lawan tangguh dari berbagai universitas se-Jawa Tengah, mereka berhasil mempertahankan performa dan menyabet medali perunggu dengan penuh perjuangan.
Tidak berhenti sampai di situ, Diva juga ambil bagian dalam nomor Quadrant Putri bersama tiga rekannya: Salsa (PGSD), Fara (PGSD), dan Amanda (PGSD). Keempatnya membentuk tim yang kompak dan dinamis. Dengan kekuatan kolektif dan strategi permainan yang matang, mereka berhasil kembali membawa pulang medali perunggu untuk timnya. Dua nomor pertandingan, dua medali perunggu hasil yang membanggakan sekaligus menjadi bukti bahwa konsistensi, latihan yang intensif, dan kerja sama tim bisa membawa hasil yang membahagiakan.
Event POMPROV Rayon Jateng 2025 sendiri menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan para atlet mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Tengah. Selain sebagai sarana pengembangan bakat olahraga, ajang ini juga menjadi ruang aktualisasi diri para mahasiswa dalam menumbuhkan jiwa kompetitif dan sportivitas yang sehat. Sporthall Universitas Jenderal Soedirman menjadi saksi bisu dari semangat juang para atlet muda, termasuk Diva dan tim, yang terus berusaha memberikan penampilan terbaik mereka.
Diva mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian yang diperoleh. Bagi Diva, pertandingan ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana menghadapi tekanan, menjaga semangat tim, dan membawa nama baik kampus di kancah olahraga provinsi. “Bertanding di dua nomor sekaligus menjadi tantangan tersendiri. Tapi saya bersyukur bisa menjalani semuanya dengan lancar bersama tim yang luar biasa,” ungkapnya.
Prestasi ini tentu tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk tidak ragu terjun dalam bidang olahraga. Universitas sebagai ruang tumbuh dan berkembangnya generasi muda diharapkan terus memberi dukungan kepada para atlet agar mampu bersinar, baik di tingkat regional maupun nasional.
Selamat kepada Ginsania Diva Salsabiila dan seluruh anggota tim yang telah berjuang dengan sepenuh hati. Semoga prestasi ini menjadi awal dari langkah-langkah besar lainnya di masa depan, dan membawa inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya untuk terus mengukir prestasi dalam bidang apa pun yang mereka tekuni.
Penulis: Tiffani Anggi
Editor: Alan Kusuma