Setahun Belajar Komunikasi, Catatan Seorang Mahasiswa

Setahun Belajar Komunikasi, Catatan Seorang Mahasiswa

Oleh M. Reza Ariski (Ilkom 2019)

Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup mereka masing-masing. Semua itu tergantung pada potensi yang dimiliki mereka. Sejak kecil saya sudah terbiasa untuk hidup mandiri, jadi banyak hal dalam hidup saya yang saya tangani sendiri. Hal itu yang menjadikan saya paham akan kemampuan apa yang saya miliki dan pontensi apa yang saya punya.

Sedari kecil saya sudah mengenal siapa diri saya dan apa saja yang harus saya lakukan untuk bisa mencapai tujuan saya itu. Maka dari itu saya mempunyai banyak potensi dalam berbagai bidang di antaranya, saya suka berbicara. Saya mulai banyak mempelajari teknik dari public speaking sehingga suatu saat nanti saya berharap bisa manusia yang bisa kemampuan komunikasi yang baik. Selain public speaking, saya juga sangat suka dengan memasak, fotografi, menyanyi, dan masih banyak lagi. Apa yang saya suka itu biasanya akan jadi hobi baru saya entah cepat atau lambat. Asal saya suka, saya akan pelajari terus sampai saya bisa.

Kelemahan saya satu, yaitu saya tidak suka dengan segala macam yang berbau dengan permesianan. Namun, saya alumni dari STM. Ini aneh tapi ini benar. Saya seorang anak permesinan, tapi tidak suka mesin. Hal itu karena itu memang bukan passion saya. Maka dari itu banyak kemampuan saya yang bisa saya kembangkan asalkan saja jangan berkaitan dengan permesinan.

Sejak kecil banyak orang yang mengatakan saya lemah dalam akademik. Hal itu sempat membuat saya minder untuk sekolah. Ejekan demi ejekan sering saya terima, tetapi saya sadar mereka itu justru membuat saya menjadi lebih bersemangat untuk membuktikan bahwa saya harus bisa. Sampai saat ini banyak orang yang masih tidak percaya dengan kemampuan saya hingga awal kuliah banyak sekali rintangan yang harus saya lewati. Ahirnya saya berusaha untuk buktikan bahwa saya bisa mendapatkan IPK yang sangat memuaskan dan bisa menutup semua omongan orang tentang saya.

Sejak itu saya menjadi lebih merasa tertantang untuk menjawab semua orang dengan membuktikan kepada mereka. Setiap orang memiliki prestasinya sendiri-sediri, tidak harus sama dengan orang lain. Saya selalu melihat ada banyak anak dari keluarga yang kurang mampu tapi dia bisa berprestasi dengan sangat baik. Hal itu membuat saya menjadi semakin sadar dan bersemangat untuk meningkatkan prestasi yang saya miliki.

Setiap kali saya berada di suatu keramaian pasti saya suka memperhatikan satu per satu orang di sana. Terkadang kita bisa dapat inspirasi dan pembelajaran hidup dari mereka. Selain itu saya juga mencari sumber inspirasi lain seperti membaca berita dan menonton TV. Menonton TV juga salah satu kegemaran saya karena dengan menonton TV saya bisa mendapatkan banyak informasi yang berguna bagi saya. Semua program di TV menurut saya bisa kita ambil pelajarannya dari sudut pandang yang berbeda. Namun semua itu terkantung dari cara pikir orang yang melihat program tersebut.

Saya pribadi membiasakan melihat sesuatu itu tidak hanya dari satu sudut pandang saja karena belum tentu dari sudut pandang itu benar. Jadi buat saya, inspirasi itu bisa datang darimana saja, tergantung dari kitanya mau meluhat hal itu seperti apa. Selain itu saya juga banyak melihat teman di lingkungan saya masih berpikiran bahwa kita masih kuliah karena orang tua dan mereka masih tidak serius dalam belajar. Saya sering berfikir kasihan orang tuanya karena dia sudah bekerja susah payah untuk membiayai kuiah anaknya. Namun, sang anak tidak belajar dengan serius. Hal itu yang membuat saya kadang menjadi cambuk buat diri saya agar tetap semangat untuk meningkatkan prestasi saya.

Motivasi terbesar dalam hidup saya saat ini adalah saya harus bisa menjadi orang yang membanggakan keluarga saya. Ini bukan hanya orang tua saja akan tetapi keluarga saya juga ikut andil dalam hidup saya. Sama seperti ketika saya ingin melanjutkan kuliah saya sedangkan tabungan saya dan ibu saya belum cukup. Keluarga saya saling membantu bagaimana caanya agar saya bsa melanjutkan sekolah saya dari mulai patungan bersama untuk biaya masuk kuliah hingga men-support saya secara mental ketika antara kewajiban saya di rumah dan kuliah saling bertolak belakang. Keluarga saya sangat berperan bagi saya sampai saat ini. Ketika semangat saya untuk kuliah meredup saya akan mengingat bagaimana ibu saya, nenek saya, dan keluarga saya lainya mendukung saya sampai saya bisa di titik sekarang ini.

Layaknya manusia ,hidup itu pasti punya masalah masing-masing. Masalah tidak dapat diprediksi dan terkadang datang dalam berbagai bentuk yang membuat hidup kita kadang menjadi semakin sulit baik itu secara fisik ataupun mental. Layaknya roda yang berputar kadang hidup kita ada di bawah kadang juga ada di atas. Ketika kita dibawah berarti kita sedang disuruh untuk belajar bersabar dan ikhlas. Begitu juga ketika kita sedang di atas kita disuruh untuk tetap menjadi seseorang yang tetap rendah hati dan jangan bersombong justru kita manfaatkan untuk membantu orang lain yang kurang beruntung.

Terkadang kita sering merasa masalah yang kita miliki itu yang paling berat sendiri sedangkan masalah orang lain itu kecil. Namun, sebenarnya setiap orang itu memiliki caranya masing-masing dalam mengendalikan masalah. Bisa jadi orang yang terlihat selalu ceria itu juga punya masalah yang sangat berat, tetapi ia bisa menutuinya dengan  senyum yang lebar sehingga masalahnya tidak terlihat oleh orang lain. Setiap masalah yang kita punya itu pasti berlalu, makanya kita harus berfikir yang positif jangan selalu berpikiran masalah ini kok nggak selesai-selesai. Percayalah waktu yang akan menjawab semua itu.

Ada beberapa hal yang selalu saya percayai untuk dijadikan motivasi dalam hidup saya ketika ada masalah, yaitu: Jangan menyalahkan orang lain. Menyalahkan orang lain tidak akan merubah kita menjadi pribadi yang lebih baik. Akan tetapi ketika kita memilki banyak masalah jalan, satu-satunya hanya kita hadapi masalah tersebut dengan berani dan percaya pada diri sendiri kalau kita bisa melewati dan menyelesaikan masalah itu. Bagi saya setiap maslah juga ada resikonya entah itu besar atau kecil. Namun, resiko itu bisa menjadi pembelajaran bagi kita supaya di kemudian hari kita bisa menekan supaya resiko yang timbul itu tidak besar dan menyulitkan kita sendiri.

Selain itu kita juga perlu melakukan sesuatu itu dengan sepenuh hati. Apapun yang kita kerjakan maka lakukanlah dengan senang hati dan sepenuh hati supaya hasilnya juga akan baik. Maka dari itu saya selalu lebih memilih melakukan hal yang saya sukai karena kalau saya suka dan saya nyaman, maka hasilnya nanti akan memuaskan kita sendiri. Jangan pernah menyerah dengan tantangan. Buat tantangan itu menjadi semangat untuk melakukan sesuatu supaya kita lebih termotivasi lagi. Lakukan setiap perubahan kecil setiap harinya setiap supaya kita bisa berproses menjadi lebih baik lagi dari hari kehari.

Saya memilih prodi komunikasi sebagai bidang studi untuk membantu saya mengembangkan setiap potensi yang saya miliki. Saya ingin bisa lebih baik lagi menggunakan setiap potensi yang saya miliki. Belajar di Ilmu Komunikasi UMMagelang saya yakin bisa membantu saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki. Banyak yang sudah saya pelajari dari mulai public speaking salah satunya. Dulu saya salah satu orang yang sangat berantakan dalam hal berbicara apalagi di depan orang banyak. Setelah saya banyak belajar dari mata kuliah tersebut saya menjadi lebih sedikit percaya diri dan paham bagaimana cara yang benar ketika berbicara di depan orang banyak.

Selain itu, saya juga belajar tentang professional image. Mata kuliah tersebut membahas tentang bagaimana kita berperlaku secara professional,dari mulai mempersiapkan diri sebelum interview kerja sampai table manner. Suatu saat nanti jika kita memiliki kesempatan untuk makan bersama orang penting, kita sudah tahu tata caranya.

Belajar ilmu komunikasi itu penting karena dengan itu kita bisa mengetahui cara berkomunikasi secara baik dan mendalam. Walaupun setiap hari kita melakukan komunikasi, tapi kita juga belum tahu seperti apa teorinya. Banyak keuntungan yang saya dapatkan dari belajar di ilmu komunikasi, yaitu cara pandang saya terhadap diri saya sendiri itu menjadi berbeda. Ketika kita mahir berkomunikasi itu bisa meningkatkan percaya diri sehingga bisa meningkatkan kesuksesan kita kelak. Selain cara pandang kita terhadap diri kita berubah, pengetahuan kita terhadap hubungan antarmanusia juga meningkat. Hal itu karena dalam ilmu komunikasi juga mempelajari tentang bagaimana caranya membangun hubungan yang baik antar manusia. Melalui hubungan pertemanan, cinta, sampai hubungan keluarga kita juga belajar tentang kepercayaan, dan hubungan timbal balik.

Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, dalam ilmu komunikasi juga diajarkan sehingga kita bisa berkomunikasi dengan baik dengan berbagai macam lapisan masyarakat. Belajar di ilmu komunikasi juga sangat menguntungkan bagi saya karena tujuan dan cita-cita saya adalah untuk menjadi pembawa berita atau juga bisa bekerja di dunia penyiaran televisi. Saya ingin ikut merubah peran media massa saat ini yang banyak mempengaruhi perilaku manusia sedangkan progam acaranya kebanyakan yang kurang mendidik. Banyak masyarakat yang salah kaprah dalam bertingkah laku hanya karena kebiasaan media yang menyiarkan hal-hal yang menggiring opini publik ke hal yang tidak benar.

Saat ini sudah masuk di era yang serba digital dan terlebih saat-saat pandemi seperti saat ini, semua kegiatan dari mulai belajar sampai perekonomian dituntut untuk serba online. Belajar di ilmu komunikasi juga terkenal dengan tugas-tugasnya yang sangat seru dan beragam, seperti membuat film, menulis berita, membuat iklan dan masih banyak hal yang seru lagi. Hal itu juga sangat saya senangi sehingga saya sangat bersemangat dalam mengerjakan setiap tugas yang ada di perkuliahan. Mengerjakan tugas tapi seperti bukan tugas, seperti kita sedang bermain saja sehingga tdak terasa kalau itu tugas kuliah.

Selain itu pembelajaran yang ada dalam ilmu komunikasi juga sangat tidak kaku sehingga tidak terasa juga kalau kita sedang dalam masa kuliah. Ditambah dengan para dosen yang masih muda dan sangat seru bisa seperti teman sendiri. Maka dari itu ayo buruan daftar di ilmu komunikasi!

Review film “The Pursuit of Happyness”

Review film “The Pursuit of Happyness”

Oleh: Faizal Kamay (Ilkom ’19)

Hai ilkomers, kali ini aku akan mereview film yang cukup lama. Film ini dirilis tahun 2006. Tidak ada salahnya kan menonton kembali film ini. Menonton film menjadi salah satu rekomendasi aktifitas saat social distancing seperti sekarang ini. Banyak hal yang dapat memotifasi kita setelah menonton film ini.

Film “The Pursuit Of Happyness” adalah film biografi drama yang terinspirasi dari kisah nyata, dan naskah film ini ditulis berdasarkan buku karya Chris Gardener yang berjudul The Pursuit Of Happyness. Di sutradarai oleh Gabriele Muccino dan diproduseri oleh Steve Tisch, James Lassiter, Tood Black, Jason Blumenthal dan Will Smith ( dia juga tokoh utama pada film ini). Dibintangi oleh Will Smith, Jaden Smith, Thandie Newton.  Yang pasti kalian akan menemukan banyak pembelajaran kehidupan pada film ini.

Film ini bercerita mengenai sebuah keluarga kecil yang sederhana. Chris Gardner ( Will Smith) Dan Linda ( Thandie Newton) merupakan sepasang suami istri yang mempunyai anak bernama Christopher ( Jaden Smith) yang tinggal disebuah kontrakan kecil sederhana. Keluarga ini menghabiskan tabungan nya untuk membeli  sebuah mesin yang dianggapnya sangat revosiuner yaitu mesin pemindai kepadatan tulang. Mereka hidup dengan mengandalkan penjualan dari mesin tersebut. Tetapi waktu itu keadaan tidak seperti yang mereka impikan. Chris tidak bisa menjual alat tersebut akhir- akhir itu di sini mulai terjadi konflik keluarga yang didasarkan dari ekonomi yang kurang baik. Pada puncak konflik tersebut ia bangkrut karena masalah pajak dan linda meningalkan Chris dan anaknya Christopher . bahkan bisa disebut ia sebagai tuna wisma. Karena ia sudah tidak memiliki apapun kecuali anaknya Christopher.

Pada review kali ini mungkin aku akan fokus tentang bagaimana Chris berusaha mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan yaitu menjadi pialang saham dan membangun reputasi dirinya sampai ia berhasil lulus interview di perusahan yang ia inginkan.

Kali ini aku bercerita menurut sudut pandang ku ya ilkomers…

Chris di sini mengajarkan kita mencari sebuah kebahagiaan walaupun bentuknya itu kecil.  Terus berlari untuk mencapai  kebahagiaan atas apa yang ia impikan. Menurut chris dalam keadaan yang terpuruk  masih ada suatu kebahagiaan yang bisa ia kejar. Dia juga sangat  harmonis terhadap anaknya. “Karena keharmonisan itu diri kita sendiri yang membuatnya”. Kata Chris.

Dalam membangun reputasi diri hal yang chris lakukan adalah tidak memberitahu masalah hidupnya yang ia alami kepada orang lain. Tetap terlihat baik-baik saja, dan berusaha mencari solusinya sendiri. Chris merupakan orang yang gigih, cerdas, dan mempunyai kemauan untuk belajar yang tinggi. Hal ini terlihat saat ia melakukan pendidikan selama 6 bulan tanpa digaji untuk mencapai impiannya menjadi pialang saham. Selama waktu itu ia harus mengatur waktu antara mengurus anaknya, menjual barang dagangan yang berguna untuk hidup selama 6 bulan dan belajar di perusahaan yang menawarkan pendidikan calon pialang saham serta mencari pelanggan untuk perusahaan tersebut. Ia juga dituntut menyelesaikan tugasnya dengan cepat supaya dapat tinggal di panti tuna wisma yang ia dapatkan secara siapa yang duluan ia bisa tinggal di tempat itu. Dalam hal ini Chris dituntut menjadi orang yang super  disiplin.

Aku merasa terpukau dengan perjuangan Chris melakukan semua upaya untuk mengatasi semua hal yang ia lakukan untuk memperbaiki kualitas hidupnya itu.

Menjadi orang yang humble. Selalu bertanya merupakan pelajaran selanjutnya yang aku dapatkan. Bagaimana ia dapat mencari relasi sebanyak banyaknya. Selalu mengucapkan terimakasih atas sesuatu yang ia dapatkan walaupun itu kecil.  Ia juga tak sungkan untuk meminta maaf ketika ia merasa bersalah terhadap siapapun untuk memperbaiki reputasi dirinya.

Banyak belajar dan sebisa mungkin menyelesaikan sesuatu itu dengan sempurna dan terbaik. Tidak memikirkan pandangan orang yang menilainya secara negatife tetapi berusaha bagaimanapun pandangan orang terhadap kita dapat positif. Dia merupakan orang yang optimis akan suatu hal bahwa ia akan bisa menjalaninya. Dengan menjunjung tinggi kejujuran, integritas dan kerja sama tim. Ketika dia tidak tau jawaban atas suatu pertanyaan ia akan menjawabnya tidak tau. Meskipun pada awalnya ia direndahkan dan tidak dihargai menurut ku itu adalah proses ia menuju kebahagiaan.

Setelah semua kerja kerasnya selama 6 bulan. Akhirnya ia berhasil terpilih bekerja dan memulai karirnya di Dean Witter, kemudian ia berhasil mendirikan perusahaan jasa layanan keuangannya sendiri yang ia beri nama Gardner Rich, dan menjadi multi milyader yang dermawan membangun panti tuna wisma dan mengingat ia pernah mengalami hal tersebut.

Gimana ilkomers pasti akan tertarik melihat perjuangan Chris Gardner pada filim ini. Satu pembicaraan pada film ini Chris mengatakan, “Beberapa hal cukup mengasyikkan saat pertama kali melakukaannya, tapi selanjutnya tidak lagi.” (Gardener, 2006)

Pengalaman ke Festival Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) 2019

Pengalaman ke Festival Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) 2019

Oleh: Ulfa dan Sarrah (Ilkom 2019)

Minggu, 6 Oktober 2019, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang melakukan perjalanan ke Benteng Vastenburg, Solo, untuk mengikuti acara Festival Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Kami berangkat dari kampus sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan bus kampus. Tiba di tempat tujuan sekitar pukul 12.30 WIB.

Disana, kami mengikuti beberapa jenis workshop seperti Oprek Fotografi dan Writerpreneurship. Di dalam workshop Oprek Fotografi tersebut ada 4 narasumber, yaitu: Priadi Soefjanto (Akademisi dan Fotografer), Eddy A. Suryatin (Akademisi dan Fotografer), Dewi Sartika Bukit (Akademisi dan Fotografer), Frans Bona Simanjuntak (Founder aksi Nusantara).

Keempat narasumber banyak berbicara terkait dengan cara-cara fotografi yang baik dan benar serta masalah sertifikasi fotografer. Materi tersebut menambah pengetahuan kami tentang fotografi. Kami biasanya hanya asal saat membuat foto. Tetapi, sekarang menjadi tahu bagaimana cara mengambil gambar yang baik dan sudut pengambilan gambarnya. Yang membuat tambah menarik, peserta yang mengikuti workshop ini dengan undangan yang dikirim lewat WhatsApp mendapatkan souvenir tas.

Yang kedua workshop Writerpreneur ada 3 narasumber, yaitu: Kirana Kejora (Novelis), Agustinus Wibowo (Travel Writer), Khrisna Pabichara (Sastrawan). Mereka membahas tentang cara menulis yang baik terlebih dalam hal pemilihan kata-kata. Materi ini mengasah ketrampilan saya dalam menulis dan mendiskripsikan sesuatu.

Sebagai hiburan, panitia menyediakan boot permainan. Di ataranya ialah permainan memutar lingkaran yang bertuliskan macam-macam hadiah. Memasukkan bola pingpong ke dalam cup. Mereka yang beruntung akan mendapat bingkisan seperti seperti tas, notes, mug, dan tumblr.

Pemanfaatan Web Desa Sebagai Sarana Promosi Produk Lokal

Pemanfaatan Web Desa Sebagai Sarana Promosi Produk Lokal

Muhammad Naufaldi, Gamala Risfie Al Mahmud*

Pendahuluan 

Pekembangan teknologi informasi merupakan sesuatu untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan menyunun menyimpan memanipulasi data dengan berbagai cara untuk membuat atau menghasilkan informasi yang berkualitas dengan kata lain teknologi dan informasi untuk menghasilkan sebuah informasi yang relevan, strategis dan akurat, untuk berbagai kepentingan seperti keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan (Naustion, 2006).

Perkembangan teknologi informasi saat ini tidak bisa kita pungkiri. Dimana mau tidak mau masyarakat harus mengikuti pesatnya perkembangan tersebut (Komunikasi, 2008). Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi saat ini menjadi salah satu cara untuk bersaing mempromosikan dan memajukan produk lokal di mata masyarakat, serta menjadi salah satu sarana untuk mengembangan UMKM Desa yang ada diseluruh Indonesia. Salah satunya, Web Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Web ini merupakan salah satu media digital yang seharusnya mampu berkembang dan sangat efisien untuk mempromosikan produk-produk unggulan dari Desa maupun Kecamatan Grabag itu sendiri.

Namun kenyataanya, pemanfaatan web desa yang merupakan sarana pengembangan ekonomi pedesaan melalui teknologi informasi tersebut belum terintegrasi dan kurang optimal ke produk lokal yang ada di masyarakat Kecamatan Grabag. Selain itu kurangnya peran dari kaum Milenial untuk berpartisipasi dalam pengembangan web desa untuk memajukan produk lokal masyarakat tersebut. Jika melihat web desa bahwa produk lokal  dan pariwisata merupakan sumber penghasilan,destinasi wisata yang ada di magelang salah satunya adalah desa wisata. (Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magelang, 2009) Menurut undang-undang desa No.6/2014 tentang Desa, pembentukan desa wisata salah satunya merupakan sarana produk lokal (UU No. 6 tahun 2014 Pasal 1 ayat 9 s.d 12). Sedang jika kita melihat web desa yang terintegrasi belum cukup rasanya untuk menjelaskan potensi produk lokal. Dari beberapa dana desa seperti di kecamatan grabag belum menampilkan produksi lokal suatu desa. (Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magelang, 2009).

Tujuan

Upaya pemanfaatan web desa untuk mempromosikan produk lokal masyarakat sekitar Kecamatan Grabag masih kurang maksimal dalam mengekspos dan mempublish produk lokal. Selain itu, masyarakat belum ada minat yang tinggi dalam mempelajari pengetahuan dibidang teknologi informasi, dimana guna menunjang promosi untuk produk lokal sendiri.

Gagasan Utama 

Pembangunan desa sangat erat kaitannya dengan strategi pelaksanaan desa. Fenomena di atas menunjukkan bahwa desa seharusnya dianalisis sampai setiap detail guna melaksanakan kebijakan secara menyeluruh. Penggunaan Analisis SWOT dalam penegembangan pedesaan telah banyak dilakukan salah satunya adalah Potensi Pengembangan Kambing Etawa Kaligesing ditinjau dari analisis SWOT (Guntoro, Subejo, & Rosyidi, 2018).

No Kategorisasi Analisis SWOT Deskripsi
1 Strength (Kekuatan) Dengan pemanfaatan web desa untuk mempromosikan produk lokal masyarakat akan mempengaruhi pengembangan ekonomi pedesaan melalui teknologi informasi.
2 Weekness (Kelemahan) a. Kurangnya sumber daya manusia dan minat yang tinggi dari masyarakat tersebut seperti “bangga” menggunakan produknya sendiri.

b. Kurangnya campur tangan pemuda yang paham tentang teknologi informasi, sehingga kurang mampu berkembang secara optimal  untuk menjadi sarana promosi daerah dan produk lokal itu sendiri.

 

3 Opportunity (Kesempatan) a.  Sudah mampu membuat karya atau produk lokal sendiri harus mendatangkan dari daerah lain.

b.  Dapat menambah penghasilkan dan mengurangi potensi kemiskinan dan pengangguran.

c.  Mampu bersaing dengan produk lokal lainnya.

4 Threat (Ancaman) Kurangnya, pengelolaan dan kualitas web menjadi salah penyebab menurunya penggunaan web desa tersebut, yang sebenarnya bisa memajukan desa, produk lokal unggulan serta merubah perekonomian masyarakat lebih baik.

 

Kesimpulan 

Dari paparan diatas penulis dapat menyimpulkan serta memberikan gagasan untuk menjadi salah satu solusi kurang optimal dalam penggunaan web desa, dimana masyarakat masih belum mampu mengelola secara mendalam tentang pentingnya web desa untuk mempromosikan dan mengenalkan produk lokalnya ke masyarakat luas.

Saran

Dari analisis tersebut sebaiknya masyarakat dan para pemuda ikut serta dalam meningkatkan penggunaan teknologi informasi seperti startup yang sudah ada, dimana ini merupakan salah satu pengembangan ekonomi melalui media yang sangat efisien, karena saat ini kita hidup di masa yang serba cepat baik teknologi dan informasi serta tidak dapat dipungkiri kita harus mampu mengikuti perkembangan tersebut.

Daftar Pustaka

Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magelang. (2009). http://desagrabag.magelangkab.go.id/first/kategori/2. Retrieved Agustus 10, 2019, from http://desagrabag.magelangkab.go.id/first: http://desagrabag.magelangkab.go.id/first

Guntoro, B., Subejo, & Rosyidi, M. I. (2018). Development of Etawah Crossbreed Goat (Kaligesing) Trough community Based Resource Management In Purworejo. IGSCI (pp. -). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Komunikasi, P. (2008). https://pakarkomunikasi.com/. Retrieved Agustus 10, 2019, from https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-massa: https://pakarkomunikasi.com/

Naustion, F. N. (2006). Teknologi Informasi Berdasarkan Apek Perilaku (Behavior Ascpect), 1.

 

*Penulis adalah mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UM Magelang. Artikel ini telah diikutkan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat nasional, dalam Festival Kreativitas Mahasiswa (FESTA), Magelang, 20 Agustus 2019

Kesan Kunjungan ke Jogja TV dan UMY

Kesan Kunjungan ke Jogja TV dan UMY

Oleh. Hikmawati Fajri Devi Safitri (18.0802.0002)

Kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang melakukan kegiatan kunjungan ke stasiun televisi di Jogjakarta yakni Jogja TV dan juga kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Jogjakarta (UMY). Berangkat bersama dari kampus dua UMMgl dengan menggunakan bus kampus pada pukul 08.30. kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi Semester II dan seluruh Dosen Ilmu Komunikasi UMMgl dengan tujuan pertama kita adalah Jogja TV.

Tiba di Jogja TV sekitar pukul 09.15 kemudian kita di sambut baik oleh pihak TV dan di persilakan masuk studio TV. Di sana kami juga diikut sertakan dalam program acara live Jogja TV yakni “Langen Sworo” pada pukul 10.00. singkat saja saya tiba-tiba ditunjuk oleh dosen untuk menjadi narasumber mahasiswa UMMgl di sekmen kedua. Sekmen pertama diisi oleh Bu Shanti (dosen) dan Gamala (mahasiswa). Kemudian di sekmen kedua inilah saya menjadi narasumber mahasiswa Ilmu Komunikasi UMMgl didampingi Bapak Sihab sebagai narasumber dosen UMMgl.

Disana kita diajak keliling seluruh tempat kerja Jogja TV dan dijelaskan bagaimana system kerja program Jogja TV. Kesan saya saat melakukan kunjungan ini adalah “sangat menyengkan bias belajar langsung dan tahu dunia pertelevisian, tidak hanya melalui teori yang telah disampaikan dosen ketika matakuliah berlangsung. Apalagi ketika menjadi narasumber saya merasa gugup, senang dan juga bangga bias memperkenalkan Ilmu Komunikasi UMMgl dihadapan pemirsa JogjaTV. Manfaat kunjungan ke Jogja TV ini juga seperti yang saya bilang tadi kita jadi lebih mengetahui praktik kerja langsung dan faham bagaimana perealisiasi dari teori yang telah kita pelajari. Dan tentunya sangat bermanfaat bagi saya yakni, membangkitkan semangat saya untuk mewujudkan cita-cita saya bekerja di stasiun televisi.”

Setelah berkunjung di Jogja TV, kami melanjutkan perjalanan untuk menuju Universitas Muhammadiyah Jogjakarta. Lebih tepatnya kami berkunjung di program studi Ilmu Komunikasi UMY. Di sana kami pun mendapat sambutan hangat oleh dosen-dosen UMY dan diperkenalkan Ilmu Komunikasi UMY seperti apa. Selain itu yang menjadi menarik adalah kita diajak keliling ke laboratorium Ilmu Komunikasi UMY. Betapa kagum dan senangnya kita diperlihatkan ruangan lab yang begitu elok dan menyenangkan.

Kesan saat kami berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Jogjakarta adalah “Merasa sangat senang bisa diperkenalkan dengan peradaban Ilmu Komunikasi UMY, selain itu dosen-dosen UMY juga tidak kalah asiknya dengan dosen Ilkom UMMgl, mereka menyenagkan, ramah, dan juga baik. Selain itu kita juga diperbolehkan memasuki semua laboratorium Ilkom UMY dan diperbolehkan juga untuk memegang alat laboratorium. Di sana kita juga banyak diceritakan kegiatan anak UMY dan juga prestasi anak UMY dengan karya-karyanya yang luar biasa. Manfaatnya bagi kita setelah melakukan kunjungan ini adalah kita menjadi terpantik semangatnya untuk melakukan kegiatan belajar perkuliahan, kita juga menjadi mempunyai pandangan untuk mengembangkan dan memajukan Ilmu Komunikasi UMMgl agar menjadi yang lebih baik lagi.”

PENGALAMAN PERTAMA IKUT LOMBA DEBAT

Oleh: Annisa Zafira (Ilkom ’18)

Pada Senin, 26 Maret 2019 lalu, Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Magelang mengirimkan tiga wakilnya untuk mengikuti KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia) tingkat perguruan tinggi. Ketiga mahasiswa itu adalah Augustin Falah Pawaka dan Dwi Yuliani dari Prodi Psikologi dan Annisa Zafirah dari Prodi Ilmu Komunikasi. Kegiatan yang diikuti oleh enam kelompok debat dari seluruh fakultas ini dilaksanakan di aula Fakultas Ilmu Kesehatan yang terletak di kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang.

Kompetisi debat ini adalah pengalaman pertama bagi saya dan Falah, sedangkan sebelumnya Dwi telah mengikuti kompetisi debat tingkat perguruan tinggi Muhammadiyah. MOSI pada debat kali ini disampaikan dan dipilih acak oleh para peserta 15 menit sebelum debat masing-masing kelompok berlangsung. Pada technical meeting dua hari sebelum kompetisi berlangsung, panitia hanya menyampaikan clue dari tema debat nanti adalah hal yang sedang booming atau sedang marak dibicarakan di masyarakat. Tentu saja masing-masing dari kami memikirkan tentang dunia politik karena sebulang mendatang akan dilaksanakan pemilihan umum 2019. Tentu saja kami juga mencari jurnal-jurnal penting tentang kecanduan game, hal-hal terkait tentang gadged di kalangan milenial dan terkait masalah sampah, karena sampah adalah masalah yang tak kunjung selesai di Indonesia.

Pada debat kali ini ternyata kami mendapatkan tema tentang “Pemerintah Melarang Operasi Ganti Kelamin”. Kami dari Tim Pemerintah dan oposisi kami dari Fakultas Hukum. Setelah menerima MOSI dari panitia dan dewan juri, seketika pikiran kami blank dan sedikit kebingungan, tetapi kami menemukan jalan dengan mengait-ngaitkan hal tersebut dengan cabang ilmu yang kami pelajari, seperti kondisi psikologis, membangun opini publik, serta kondisi-konisi sosial yang ada di masyarakat. Setelah menyampaikan dan tetap berpegang teguh pada argument kami dari tim pemerintah tentu saja tetap setuju pada Mosi hari ini sampai waktu debat yang diberikan berakhir.

Pada KDMI kali ini FPH gagal menjuarai kompetisi. Namun, sebagai generasi muda kami tidak boleh putus asa dan akan terus belajar dan mencari pengalaman. Beberapa dosen dari FPH juga menyemangati kami dan memberikan beberapa masukan. Karena pada lomba debat kita dituntut menyampaikan dan mempertahankan argument, ada beberapa tips yang akan memperkuat kamu pada saat debat nanti.

  1.  Sebutkan nama dan dari tim mana kamu berasal. Jangan sampai gugup ketika menyampaikan argument.
  2. Selalu mengikuti berita-berita / isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat.
  3. Jangan membangun opini tunggal/ berpegang pada satu sumber, maka carilah informasi sebanyak-banyaknya dan membaca kutipan-kutipan isu terkait.
  4. Simak betul-betul argument yang di sampaikan lawan sehingga nanti kamu dapat memikirkan kalimat sanggahan untuk mematahkan argument tim lawan. Serta pemilihan kata yang tepat dan penggunaan bahasa sesuai situasi dan kondisi.
  5. Percaya diri dan jangan sampai terbawa emosi, sikap percaya adalah salah satu hal yang sangat penting dalam mempertahankan argument. Jangan takut salah dan tetaplah yakin pada argument yang kamu bangun.
  6. Siapkan mental dan fisik ketika berdebat, karena kalau tidak, kamu akan blank dan juga banyak lagi kesalahan yang akan kamu buat ketika mental kamu tidak disiapkan dengan baik.

Sekian sedikit tips dari saya, semoga bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk saya. Good Luck teman-teman semoga berhasil.