Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhamamdiyah Magelang (Prodi Ilkom Unimma) berdiskusi bersama Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tentang pelaksanaan assessment lapangan (AL) akreditasi secara daring (7/10/2020).

Hadir sebagai narasumber ialah Muhammad Najih Farihanto, Ketua Prodi Ilkom UAD, dan Choirul Fajri, Wakil Dekan Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi (FSBK) UAD. Keduanya berbagi pengalaman Prodi Ilkom UAD tentang assessment yang dilaluinya pada 9 dan 10 Septermber 2020.

Pengalaman yang sama tentang penulisan pelaporan Laporan Kinerja Prodi (LKPS) dengan sembilan kriteria menjadi alasan diskusi ini diselenggarakan. Selain itu, diskusi bertujuan pula agar Prodi Ilkom Unimma memiliki gambaran hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan ketika adanya assessment lapangan.

“Karena UAD memiliki kesamaan dengan kita ya, menggunakan LKPS sembilan standar. Pemaparan pengalaman Assessment Lapangan daring ini dapat menjadi referensi bagi kami (Prodi Ilkom Unimma),” ujar Dwi Susanti, Kaprodi Ilkom Unimma.

Muhammad Najih Farihanto mengungkapkan pengalaman masa tunggu Ilkom UAD antara proses summit LKPS dengan pemberitahuan  assessment lapangan relatif lama memakan waktu tunggu kurang lebih enam bulan.

“Kami summit (LKPS) pada akhir tahun lalu (2019). Prosesnya cukup panjang. Masa tunggu cukup panjang. Lalu ada pemberitahuan adanya AL pada semptember kemarin. Itu cukup lama,” uncap Muhammad Najih Farihanto.

Sementara itu, Choirul Fajri pada kesempatan ini memaparkan 3 hal yang perlu dipersiapakan pada AL Daring yakni dokumen LKPS dan LED, data dukung, dan juga kesiapaan IT. Selain itu Ia juga menambahkan tentang perlunya pembuatan time line untuk mengatur jadwal kerja tim persiapan AL.

“Ada tiga poin yang perlu disiapkan yakni dokumen LKPS dan LED, data dukung lainnya, dan kesiapan IT,” ungkap Choirul Fajri.

Prodi Ilkom Unimma berterima kasih atas kesediaan Prodi Ilkom UAD berbagi pengalaman tentang assessment lapangan daring. lMenurut Dwi Susanti, lewat diskusi ini Prodi Ilkom Unimma menjadi memiliki bekal untuk persiapan visitasi mendatang.

“Alhamdulillah kita mendapat insight yang cukup banyak berdasarkan pengalaman yang sudah dirasakan UAD terkait visitasi dengan standar baru. Berbagai macam tips sudah diberikan oleh mas Fajri dan mas Najih sebagai persiapan visitasi, apa saja yang perlu dipersiapkan oleh prodi, kelengkapan dokumen-dokumen dan bukti-bukti penunjang sesuai dengan yang dituliskan dalam dokumen LKPS dan LED,” ujar Dwi Susanti.