Klaten-Lima tim mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhamamdiyah Magelang mempresentasikan makalahnya dalam University Research Colloquium (Urecol) ke-13. Ke lima tim tersebut digawangi oleh Yoana Puspita Sari, Hikmawati Fajri, Chusnul Azizah, Tjut Afrieda, semester enam, dan Irfan Dhiya, semester empat. Mereka memaparkan papernya secara daring (20/3/21).
Yoana dan Hikma menulis makalah dengan objek pengelolaan sampah yang dikupas dengan perspektif yang berbeda. Yoana Puspita Sari berkesempatan memaparkan Analisis SWOT Program Bank Sampah Ngudipeni Dusun Gupitan Podosoko Candimulyo Kabupaten Magelang. Sedangkan, Hikmawati Fajri memaparkan Studi Komparasi Metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Pada Pengolahan Sampah Di Indonesia.
Sementara itu, Tjut dan Chusnul pada kesempatan ini memaparkan tentang penelitiannya yang berjudul Tiktok dan Pandemi (Analisis Konten Penggunaan Tiktok sebagai Media Edukasi Covid-19 di Masa Pandemi). Sedangkan, Irfan Dhiya mempresentasikan tentang rancangan media komunitas sebagai saluran informasi yang dapat digunakan sebagai pemberdayaan keluarga dengan judul Laras Desa, Rancangan Konsep Media Komunitas Pemberdayaan Keluarga.
Lebih lanjut, Yoana mengaku, ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti Urecol. Yoana mengungkapkan bahwa ia mendapat pembelajaran yang berharga tentang proses menulis paper dengan mengikuti Urecol ke-13.
“Ini merupakan Urecol pertama kali yang kami ikuti. Cukup banyak pengalaman yang saya dapat, terutama dalam melakukan penelitian dan menulis paper,” ungkap Yoana.
Berbeda dengan Yoana, Irfan telah dua kali berpartisipasi dalam Urecol. Urecol ke-13 ini merupakan kali kedua yang ia ikuti. “Saya sudah ikut Urecol dua kali. Motivasi saya ikut call of paper semacam ini agar bisa ikut program penyetaraan skripsi,” jelas Irfan.
Penyelenggaraan Urecol 13 tahun ini bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah Se-Jawa Tengah dan DIY mendukung berlangsungnya acara tersebut. Urecol ke-13 kali ini mengusung tema “Penguatan Peran Perguruan Tinggi dalam Percepatan Penanganan dan Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi”. Tema tersebut dipilih sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan yang muncul sebagai dampak dari pandemi.
Magelang-Prodi Ilmu Komunikasi Univesitas Muhammadiyah Magelang (Ilkom Unimma) mengadakan acara Diskusi Asyik Ilmu Komunikasi (#DiSik18) dengan tema Peran Ibu Untuk Menguatkan Literasi Keluarga. Terlaksanannya acara ini sebagai bentuk peran serta Prodi Ilkom Unimma dalam menumbuhkan budaya literasi di Kabupaten Magelang (8/3/2021).
Pada kesempatan kali ini, fenomena literasi di lingkungan keluarga coba dikupas dari dua sisi. Pertama dari sisi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh gerakan PKK Kab. Magelang yang bekerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kedua dari sudut pandang praktik. Hadir sebagai pembicara Christanti Zainal Arifin, selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang serta Fadillah Sandy, penggerak interactive read aloud dan juga dosen Ilkom Unimma.
Pada materinya, Christanti Zainal Arifin mengungkapkan, untuk menguatkan literasi di lingkungan keluarga dibutuhkan kerja sama dari semua pihak. Pemerintah Kabupaten Magelang sendiri, melalui Tim Penggerak PKK Kab. Magelang bersama dengan Dinas Perpustakaan dan Kerasipan (Dispuspa) serta Dinas Pendidikan dan Budaya (Disdikbud) Kabupaten Magelang, telah melaksanakan serangkaian upaya menumbuhkan literasi wilayah Kabupaten Magelang.
“PKK telah bekerja sama dengan Dispuspa dan Disdik untuk membuat program yang menumbuhkan literasi. Misalnya saja dengan program Komunitas Belajar Omah Ngisor Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, pembuatan replikasi perpustakaan di 14 desa, Perpustakaan Muda Bhakti di desa Ngablak Srumbung, Inovasinya Kafe Baca dan Suluh Pustaka, Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Magelang dengan Mobil Perpustakaan Keliling, 166 desa yang memiliki perpustakaan, terakhir adanya arahan perpustakaan desa berinovasi ke perpustakaan digital,” ungkap Christanti Zainal Arifin.
Selain itu, Christanti menambahkan, ibu sebagai guru pertama bagi anak, memiliki peran sentral untuk menumbuhkan literasi di lingkungan keluarga.
“Ada beberapa peran ibu yang penting untuk menumbuhkan literasi di lingkungan keluarga. Pertama, rutin membacakan cerita untuk anak. Berdiskusi tentang buku, film, dan media massa dengan anggota keluarga. Bermain kata-kata seperti permainan Scrabble, teka-teki, atau permaianan sambung-bisik. Menyediakan bahan bacaan yang bermutu,” papar Christanti Zainal Arifin pada maternya.
Lebih lanjut, Christanti Zainal Arifin menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Magelang pun telah membuat strategi untuk membangun budaya literasi.
“Pemerintah Kabupaten Magelang memiliki strategi dalam menumbuhkan budaya literasi. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif. Mengupayakan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang mendukung gerakan literasi,” terang Christanti.
Sementara itu, Fadillah Sandy melihat budaya literasi di lingkungan keluarga bisa mulai dengan mempraktikkan model Interactive Read-Aloud. Interactive Read-Aloud merupakan kegiatan membaca nyaring dengan mengingrasikan kegiatan diskusi yang terorganisir yang dapat mendorong siswa/anak untuk aktif mendengar, berpikir, kritis, dan berpendapat agar dapat mengembangkan pemahaman dari teks yang didiskusikan serta tercapai tujuan pengembangan kemampuan.
Kemudian, Fadillah Sandy menguraikan detail komponen dari Interactive Read Aloud. “Ada lima komponen dama Interactive Read Aloud. Pertama pemilihan buku. Kedua, persiapan: latihan membaca berulang. Ketiga, penentuan jeda dan pemilihan pertanyaan. Keempat, gaya bahasa, body language dan ekpresi. Terakhir, tindak lanjut,” terang Fadillah Sandy.
Seratus peserta ikut bergabung pada acara yang dilaksanakan secara daring ini. Menurut Lusi Handayani, seorang ibu rumah tangga mengaku menjadi lebih mengetahui tentang literasi dari materi yang disampaikan oleh kedua pembicara.
“Sangat bagus (materinya) dari yang belum memahami literasi menjadi paham dan lebih memahaminya. Terima kasih, prodi komunikasi Unimma,” kesannya.
Sementara, menurut Retno Rini Wulandari, Ka TP PKK Desa Salam, Kecamatan Salam materi pada zoominar ini sangat bermanfaat dan mudah untuk diaplikasikan. “Bagus bahasannya, bermanfaat dan dapat diaplikasikan,” ungkapnya.
Sharing, Launching, dan Bedah Buku Mahasiswa.
Magelang – Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Magelang (Ilkom Unimma) mengadakan acara milad ke-3 dengan mengambil tema bertajuk “Writerpreneurship : Ubah Sambat Menjadi Manfaat”. Milad ke-3 Ilkom Unimma digelar untuk mengapresiasi seluruh mahasiswa Ilkom Unimma yang tetap berjuang dan tak berhenti berkarya walau di masa pandemi (1/2/2021).
Serangkaian acara dilaksanakan dalam Milad ke-3 Ilkom Unimma. Acara hari pertama ialah sharing bersama tiga mahasiswa berprestasi Ilkom Unimma. Mereka ialah Annisa Zafirah peraih juara pada lomba Public Service Advertisement kategori radio ASPIKOM Jabodetabek, Muhammad Naufaldi peraih juara harapan dua dalam kategori lomba penulisan opini ASPIKOM Jabodetabek, dan Fadil Rizqi Pangestu juara tiga lomba poster ASPIKOM DIY dan Jateng. Setelah itu dilanjutkan dengan Launching dan Bedah Buku Karya Mahasiswa Ilkom Unimma.
Pada sesi sharing kali ini Annisa Zafirah menuturkan, mahasiswa perlu fokus terhadap apa yang ditekuninya. Jenuh merupakan sesuatu yang wajar dialami oleh setiap mahasiswa. Ia menyarankan jika rasa jenuh itu datang, ada baiknya kita untuk beristirahat sejenak. Setelah itu, melanjutkan usaha lagi.
“Apa yang sudah disukai, fokus satu saja dan kembangkan, walaupun merasa jenuh sambat cobalah istirahat sejenak, dan mau mencoba lagi,” ungkap Annisa Zafirah.
Kesuksesan mahasiswa Ilkom Unimma dalam beberapa kompetisi menjadi sebuah kado manis di Milad ke-3 Ilkom Unimma.
Produktifitas mahasiswa Ilkom Unimma lainnya ialah penulisan tiga judul buku. Ketiganya merupakan luaran dari mata kuliah Ilkom Unimma. Buta Hati Buta Regulasi merupakan luaran mata kuliah Etika dan Regulasi Siber ditulis oleh mahasiswa Ilkom Unimma Angkatan 2018. Buku Membaca Nada Merawat Budaya luaran dari matakuliah Komuniksi Multikultur. Sedangkan buku Eling Judule Lali Rasane merupakan luaran mata kuliah Copywriting. Buku tersebut dibedah oleh Moch. Imron Rosyidi, dosen Ilkom Unimma.
“Ini adalah hasil karya mahasiswa Ilkom Unimma yang sudah kami dan dosen-dosen yang lain fasilitasi untuk dijadikan buku” ungkapnya
Moch. Imron Rosyidi, atau kerap disapa Cak Imron, berharap Ilkom Unimma bisa membuat buku lagi dan banyak mahasiswa yang bisa terjun langsung dalam menulis buku.
“Bayangkan mata kuliah ada 50 dan semuanya dijadikan bahan kajian untuk menulis buku, Prodi Ilkom Unimma bisa membuat perpustakaan mini,” ungkap Cak Imron.
Webinar Writerpreneurship
Hari kedua Milad ke-3 Ilkom Unimma dilanjutkan dengan pelaksanaan webinar dengan tema “Writerpreneurship : Ubah Sambat Menjadi Manfaat”. Hadir sebagai narasumber ialah Mas Aik, penulis dan sekaligus desainer grafis “Nanti Kita Sambat tentang Hari Ini” (2/2/2021).
Menurut Mas Aik, menulis itu harus seperti berbagi cerita. Bagaimana cerita pengamalaman disekitar yang menumbuhkan rasa empati. Oleh karenannya khalyak tertarik untuk membaca.
“Menulis itu harus mempunya cara membangun nilai mulai dari menentukan tema dan premisnya, character, konflik, setting, plot, struktur, dan resolution,” ungkap Mas Aik.
Lebih lanjut Mas Aik mengatakan, langkah pertama dalam menulis ialah harus bisa mengolah sebuah ide. Ide dikembangkan menjadi kumpulan kalimat yang baik. Menurutnya penulis dengan cri khas kuat kemungkinan besar mudah diterima di oleh audience.
“Saya mengelola ide itu pertama, kedua kartegorisasi, ketiga proses kreatif, dan sebarkan. Penulis punya nilai yg kuat akan mudah di terima dipasar,” papar Mas Aik.
Di akhir pengujung acara Mas Aik menyampaikan dalam membuat sebuah cerita harus berpikir jernih, terpenting itu tidak berlebihan.
“Bisa lihat sekitar kita biasanya cerita hebat muncul lahir dari hal kecil di sekitar kalian, diciptakanlah sambat agar kamu tidak perlu merasa pura pura kuat,” ungkapnya lagi.
Walaupun Milad ke-3 Ilkom dilaksanakan dalam situasi pandemik, peserta begitu antusias mengikuti jalannya acara. Terbukti sebanyak 70 peserta dari berbagai daerah di Indonesia ikut bergabung dalam webinar kali ini. Amalia Dinda Ayu, salah seorang peserta mengatakan webinar kali ini menambah ilmu baru baginya.
“Bagus sekali walaupun ditengah pandemi bisa mengadakan acara webinar secara gratis ini, bisa membuat menambah ilmu baru dari pemaparan narasumber” jelas Amalia Dinda Ayu, salah satu peserta dari Jakarta Selatan.
Penulis: Adi
Editor: Annis
Magelang-Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Magelang (Ilkom Unimma) berkolaborasi dengan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Milenia (PKK Milenial) Kabupaten Magelang menyukseskan acara “Launching Rumah Kreatif VVangoon”, Sabtu (15 Januari 2021).
Acara berlangsung pukul 09.00-22.00 WIB secara offline di VVangoon creative house & coffee, Jl.Magelang-Kopeng Km.15 dan secara online melalui siaran langsung di account Instagram @vvangoon dan @ilkom.unimma. Serangakaian acara meliputi pemotongan tumpeng, pembekalan untuk PKK Milenial, sharing session, dan hiburan.
Rumah Kreatif ada sebagai wadah kreativitas pemuda di Kabupaten Magelang. Di Rumah Kreatif ini, kaum milenial bisa berdiskusi bersama dan mengembangkan kreativitasnya.
“Dibuatnya Rumah Kreatif ini besar harapan bisa sebagai wadah bagi pemuda kreatif di Kabupaten Magelang dan bisa menjebatani anak muda kreatif dengan pemerintah daerah,” ungkap Rayndra Syahdan, selaku penggerak PKK Milenial Kabupaten Magelang.
Meski dilaksanakan secara offline, acara ini tetap memenuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak). Hadir sebagai narasumber Christanti Zaenal Arifin (Ketua TP PKK Kabupaten Magelang), SAS Center, Untung Soekasno (Tenaga ahli Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), Panji (Eksotika Desa), Duta Genre Kabupaten Magelang 2020, perwakilan PKK Milenial se-Kabupaten Magelang, dll.
Sementara itu, salah satu peserta dari koordinator PKK Milenial Kecamatan Mungkid, Aura mengungkapkan apresiasinya untuk acara launching ini.
“Tempat, talent, dan idenya kerennn. Kalau siang kurang seru, mungkin makin malam kemarin makin seru ya… haha,” ungkapnya Aura.
Sebagai penggerak PKK Milenial Kabupaten Magelang, Rayndra berharap kedepannya dapat mengadakan acara yang berkelanjut.
“Harapan nya rumah kreatif ini bisa memberikan acara-acara rutin untuk sharing dan juga sebagai langkah aksi nyata pemuda di kabupaten magelang untuk berkontribusi bagi pembangunan desa sehingga bisa membantu pemerintah Kabupaten Magelang dalam menciptakan masyarakat yang Sedaya Amanah (Sejahtera Berdaya Saing Dan Amanah),” jelas Rayndra.
Magelang-Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhamamdiyah Magelang (Ilkom Unimma) berhasil meraih juara dalam ajang pelombaan nasional. Perlombaan kali ini diselenggrakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Koordinator Wilayah Jabodetabek (Aspikom Korwil Jabodetabek) dalam rangkaian Jambore Nasional Komunikasi 2020 (16/12/2020).
Annisa Zafira, mahasiswa Ilkom Unimma angkatan 2018, berhasil meraih gelar juara pada lomba Public Service Advertisement kategori radio. Ia mengungkapkan mendapat ide membuat poduksi iklan layanan masyarakat tersebut dari permaianan among us. Produk iklan layanan masyarakat yang ia kirim merupakan hasil diskusi dan bimbingan bersama dosen.
“Ide ini didapat dari trend yang sempat booming kemaren, yaitu tentang impostor dan game among us. Lalu, saya kolaborasikan dengan tema yang diberikan pada perlombaan yaitu adaptasi kepedulian kita dalam penanganan Covid-19 dimasa pandemi ini,” papar Annisa Zafirah.
Sementara itu, Muhammad Naufaldi, mahasiswa Ilkom Unimma angkatan 2018, berkesempatan mengikuti perlombaan kategori penulisan opini. Tulisannya berjudul “Be A Diferent: Strategi Pendidikan Komunikasi Bertahan Dimasa Pandemi”. Ia menuturkan, ide tulisan tersebut muncul dari pengalamannya selama menjalaini perkuliahan daring. Ia mengaku sempat mengalami kejenuhan. Keresahannya tersebut kemudian ia tuangkan dalam tulisan yang tidak disangka menghantarkannya meraih juara harapan dua dalam kategori lomba penulisan opini.
“Opini saya itu terkait dengan strategi pendidikan komunikasi di masa pandemi. Waktu awal itu kepikiran bahwa memang saat ini pendidikan komunikasi itu membuat jenuh dengan menggunakan sosial media atau platform yang ada. Dari situ saya mengalami keresahan lalu mulailah saya beropini melalui tulisan itu,” ungkap Muhammad Naufaldi.
Menyikapi hal tersebut, Dwi Susanti selaku Kaprodi Ilkom Unimma, melihat produktifitas mahasiswa di tengah pandemi ini membuatnya bangga. Ia dan tim dosen Ilkom Unimma akan berupaya menfasilitasi dan mendorong mahasiswa untuk mengasah potensinya.
“Momentum ini kami artikan sebagai hasil dari usaha yang telah dilakukan, mulai perencanaan ide yang matang, eksekusi dengan usaha yang maksimal hingga tahapan pasrah dan berdoa untuk hasil yang baik sesuai dengan harapan. Kami akan terus mendukung, mendorong agar mahasiswa bisa lebih berprestasi, karena pada akhirnya apa yang mereka dapatkan hari ini, akan menjadi bekal di kemudian hari,” jelas Dwi Susanti.
Magelang-Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Magelang (Ilkom Unimma) berupaya membentuk budaya akademis dengan menyelenggarakan forum diskusi dengan nama Diskusi Asyik Ilmu Komunikasi (DiSiK). Acara rutin yang dimual sejak bulan Maret lalu ini mengusung tema beragam seputar dunia ilmu komunikasi secara akademis maupun praktis. Saat ini DiSiK telah terselenggara hinggak ke-15 kalinya (Jumat, 4 Desember 2020).
#DiSiK15 hadir mengusung tema Understanding English Language and Culture. Hadir sebagai pembicara ialah David Michael Bourne, dosen Prodi Sastra Inggris, Universitas Bina Nusantara (Binus University). David Michael Bourne memamparkan materinya dengan berbahasa Inggris. Menurutnya, menciptakan kebiasaan membaca teks berbahasa inggris dapat menjadi awal mula kita belajar bahasa inggris.
“Membaca novel Inggris sebanyak tiga hingga lima kali dalam minggu. Tetapi membaca tidak cukup, Anda perlu memperketat pembelajaran dari membaca. Jadi saya sarankan mengambil 3 kata baru setiap sesi. Strategi bermain berguna karena jika Anda memiliki rencana bagaimana Anda akan belajar. Itu akan memberi Anda kepercayaan diri untuk mengambil tindakan. Hal pertama adalah Mnemonics, Pengulangan Spasi, Visualisasi, Ingat buku catatan,” jelas David Michael Bourne.
Lebih lanjut, David Michael Bourne, juga menyampaikan bahwa belajar bahasa inggris dapat dilakukan melalui pendekatan budaya. Ia kemudian memparakan budaya Inggris yang dapat dijadikan media pembelajaran bahasa inggris.
“Dalam Budaya Inggris yang pertama adalah olahraga. Orang-orang di Inggris sangat antusias dengan olahraga ini, yang pertama adalah sepak bola, kriket, tenis, dan yang terakhir adalah rugby. Kemudian hiburan, Inggris sangat terkenal karena memiliki banyak orang berbakat di dunia hiburan. Contohnya Inggris merupakan negara terbaik dalam penyelenggarakan konser musik secara langsung. Hal lain yang populer adalah komedi. Di Inggris kami sangat kuat pada komedi dan kami memiliki banyak contoh bintang komedi berbakat misalnya MR. Bean,” papar David Michael Bourne.
Dwi Susanti, Kaprodi Ilkom Unimma, menjelaskan #DiSiK15 merupakan implementasi kerja sama Ilkom Unimma dengan Prodi Sastra Inggris, Binus University. Ia menambahkan ada kedekatan antara kedua Program Studi dalam hal bidang kajian.
“Senang sekali kita bisa bekerjasama dengan Binus, meskipun dari dua Fakultas atau jurusan yang berbeda, Sastra Inggris dengan Ilmu Komunikasi, tapi ternyata bahan kajian dan keilmuannya sangat dekat dan nyambung,” ungkap Dwi Susanti.
Sementara itu, menurut Fadillah Sandy, dosen bahasa Inggris Prodi Ilkom Unimma, mengkonsep acara ini agar mahasiswa memiliki pengalaman mengembangkan skill berbahasa inggris bersama orang asli berasal dari Inggris.
“Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar mengembangkan skill bersama native speaker of English,” jelas Fadillah Sandy
Antusisme nampak ketika peserta aktif bertanya. Pertanyaan menarik dilontarkan oleh Annisa Zafirah, mahasiswa semester lima Ilkom Unimma. Ia bertanya, bagaimana membuat kalimat tanpa pengulangan. Karena ia sering merasa kebingungan ketika hendak membuat kalimat dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris.
“Bagaimana cara membuat kalimat tanpa twist? Karena ketika kita membuat kalimat dari Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris kalimat itu bisa dipelintir, sehingga membuat saya bingung sendiri. Bagaimana cara memilih kata untuk membuat kalimat dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris?” tanya Annisa Zafirah.
Penulis: Bintang
Editor: Annis