Oleh: Faizal Kamay (Ilkom ’19)
Hai ilkomers, kali ini aku akan mereview film yang cukup lama. Film ini dirilis tahun 2006. Tidak ada salahnya kan menonton kembali film ini. Menonton film menjadi salah satu rekomendasi aktifitas saat social distancing seperti sekarang ini. Banyak hal yang dapat memotifasi kita setelah menonton film ini.
Film “The Pursuit Of Happyness” adalah film biografi drama yang terinspirasi dari kisah nyata, dan naskah film ini ditulis berdasarkan buku karya Chris Gardener yang berjudul The Pursuit Of Happyness. Di sutradarai oleh Gabriele Muccino dan diproduseri oleh Steve Tisch, James Lassiter, Tood Black, Jason Blumenthal dan Will Smith ( dia juga tokoh utama pada film ini). Dibintangi oleh Will Smith, Jaden Smith, Thandie Newton. Yang pasti kalian akan menemukan banyak pembelajaran kehidupan pada film ini.
Film ini bercerita mengenai sebuah keluarga kecil yang sederhana. Chris Gardner ( Will Smith) Dan Linda ( Thandie Newton) merupakan sepasang suami istri yang mempunyai anak bernama Christopher ( Jaden Smith) yang tinggal disebuah kontrakan kecil sederhana. Keluarga ini menghabiskan tabungan nya untuk membeli sebuah mesin yang dianggapnya sangat revosiuner yaitu mesin pemindai kepadatan tulang. Mereka hidup dengan mengandalkan penjualan dari mesin tersebut. Tetapi waktu itu keadaan tidak seperti yang mereka impikan. Chris tidak bisa menjual alat tersebut akhir- akhir itu di sini mulai terjadi konflik keluarga yang didasarkan dari ekonomi yang kurang baik. Pada puncak konflik tersebut ia bangkrut karena masalah pajak dan linda meningalkan Chris dan anaknya Christopher . bahkan bisa disebut ia sebagai tuna wisma. Karena ia sudah tidak memiliki apapun kecuali anaknya Christopher.
Pada review kali ini mungkin aku akan fokus tentang bagaimana Chris berusaha mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan yaitu menjadi pialang saham dan membangun reputasi dirinya sampai ia berhasil lulus interview di perusahan yang ia inginkan.
Kali ini aku bercerita menurut sudut pandang ku ya ilkomers…
Chris di sini mengajarkan kita mencari sebuah kebahagiaan walaupun bentuknya itu kecil. Terus berlari untuk mencapai kebahagiaan atas apa yang ia impikan. Menurut chris dalam keadaan yang terpuruk masih ada suatu kebahagiaan yang bisa ia kejar. Dia juga sangat harmonis terhadap anaknya. “Karena keharmonisan itu diri kita sendiri yang membuatnya”. Kata Chris.
Dalam membangun reputasi diri hal yang chris lakukan adalah tidak memberitahu masalah hidupnya yang ia alami kepada orang lain. Tetap terlihat baik-baik saja, dan berusaha mencari solusinya sendiri. Chris merupakan orang yang gigih, cerdas, dan mempunyai kemauan untuk belajar yang tinggi. Hal ini terlihat saat ia melakukan pendidikan selama 6 bulan tanpa digaji untuk mencapai impiannya menjadi pialang saham. Selama waktu itu ia harus mengatur waktu antara mengurus anaknya, menjual barang dagangan yang berguna untuk hidup selama 6 bulan dan belajar di perusahaan yang menawarkan pendidikan calon pialang saham serta mencari pelanggan untuk perusahaan tersebut. Ia juga dituntut menyelesaikan tugasnya dengan cepat supaya dapat tinggal di panti tuna wisma yang ia dapatkan secara siapa yang duluan ia bisa tinggal di tempat itu. Dalam hal ini Chris dituntut menjadi orang yang super disiplin.
Aku merasa terpukau dengan perjuangan Chris melakukan semua upaya untuk mengatasi semua hal yang ia lakukan untuk memperbaiki kualitas hidupnya itu.
Menjadi orang yang humble. Selalu bertanya merupakan pelajaran selanjutnya yang aku dapatkan. Bagaimana ia dapat mencari relasi sebanyak banyaknya. Selalu mengucapkan terimakasih atas sesuatu yang ia dapatkan walaupun itu kecil. Ia juga tak sungkan untuk meminta maaf ketika ia merasa bersalah terhadap siapapun untuk memperbaiki reputasi dirinya.
Banyak belajar dan sebisa mungkin menyelesaikan sesuatu itu dengan sempurna dan terbaik. Tidak memikirkan pandangan orang yang menilainya secara negatife tetapi berusaha bagaimanapun pandangan orang terhadap kita dapat positif. Dia merupakan orang yang optimis akan suatu hal bahwa ia akan bisa menjalaninya. Dengan menjunjung tinggi kejujuran, integritas dan kerja sama tim. Ketika dia tidak tau jawaban atas suatu pertanyaan ia akan menjawabnya tidak tau. Meskipun pada awalnya ia direndahkan dan tidak dihargai menurut ku itu adalah proses ia menuju kebahagiaan.
Setelah semua kerja kerasnya selama 6 bulan. Akhirnya ia berhasil terpilih bekerja dan memulai karirnya di Dean Witter, kemudian ia berhasil mendirikan perusahaan jasa layanan keuangannya sendiri yang ia beri nama Gardner Rich, dan menjadi multi milyader yang dermawan membangun panti tuna wisma dan mengingat ia pernah mengalami hal tersebut.
Gimana ilkomers pasti akan tertarik melihat perjuangan Chris Gardner pada filim ini. Satu pembicaraan pada film ini Chris mengatakan, “Beberapa hal cukup mengasyikkan saat pertama kali melakukaannya, tapi selanjutnya tidak lagi.” (Gardener, 2006)
Oleh: Ulfa dan Sarrah (Ilkom 2019)
Minggu, 6 Oktober 2019, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang melakukan perjalanan ke Benteng Vastenburg, Solo, untuk mengikuti acara Festival Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Kami berangkat dari kampus sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan bus kampus. Tiba di tempat tujuan sekitar pukul 12.30 WIB.
Disana, kami mengikuti beberapa jenis workshop seperti Oprek Fotografi dan Writerpreneurship. Di dalam workshop Oprek Fotografi tersebut ada 4 narasumber, yaitu: Priadi Soefjanto (Akademisi dan Fotografer), Eddy A. Suryatin (Akademisi dan Fotografer), Dewi Sartika Bukit (Akademisi dan Fotografer), Frans Bona Simanjuntak (Founder aksi Nusantara).
Keempat narasumber banyak berbicara terkait dengan cara-cara fotografi yang baik dan benar serta masalah sertifikasi fotografer. Materi tersebut menambah pengetahuan kami tentang fotografi. Kami biasanya hanya asal saat membuat foto. Tetapi, sekarang menjadi tahu bagaimana cara mengambil gambar yang baik dan sudut pengambilan gambarnya. Yang membuat tambah menarik, peserta yang mengikuti workshop ini dengan undangan yang dikirim lewat WhatsApp mendapatkan souvenir tas.
Yang kedua workshop Writerpreneur ada 3 narasumber, yaitu: Kirana Kejora (Novelis), Agustinus Wibowo (Travel Writer), Khrisna Pabichara (Sastrawan). Mereka membahas tentang cara menulis yang baik terlebih dalam hal pemilihan kata-kata. Materi ini mengasah ketrampilan saya dalam menulis dan mendiskripsikan sesuatu.
Sebagai hiburan, panitia menyediakan boot permainan. Di ataranya ialah permainan memutar lingkaran yang bertuliskan macam-macam hadiah. Memasukkan bola pingpong ke dalam cup. Mereka yang beruntung akan mendapat bingkisan seperti seperti tas, notes, mug, dan tumblr.
Muhammad Naufaldi, Gamala Risfie Al Mahmud*
Pendahuluan
Pekembangan teknologi informasi merupakan sesuatu untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan menyunun menyimpan memanipulasi data dengan berbagai cara untuk membuat atau menghasilkan informasi yang berkualitas dengan kata lain teknologi dan informasi untuk menghasilkan sebuah informasi yang relevan, strategis dan akurat, untuk berbagai kepentingan seperti keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan (Naustion, 2006).
Perkembangan teknologi informasi saat ini tidak bisa kita pungkiri. Dimana mau tidak mau masyarakat harus mengikuti pesatnya perkembangan tersebut (Komunikasi, 2008). Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi saat ini menjadi salah satu cara untuk bersaing mempromosikan dan memajukan produk lokal di mata masyarakat, serta menjadi salah satu sarana untuk mengembangan UMKM Desa yang ada diseluruh Indonesia. Salah satunya, Web Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Web ini merupakan salah satu media digital yang seharusnya mampu berkembang dan sangat efisien untuk mempromosikan produk-produk unggulan dari Desa maupun Kecamatan Grabag itu sendiri.
Namun kenyataanya, pemanfaatan web desa yang merupakan sarana pengembangan ekonomi pedesaan melalui teknologi informasi tersebut belum terintegrasi dan kurang optimal ke produk lokal yang ada di masyarakat Kecamatan Grabag. Selain itu kurangnya peran dari kaum Milenial untuk berpartisipasi dalam pengembangan web desa untuk memajukan produk lokal masyarakat tersebut. Jika melihat web desa bahwa produk lokal dan pariwisata merupakan sumber penghasilan,destinasi wisata yang ada di magelang salah satunya adalah desa wisata. (Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magelang, 2009) Menurut undang-undang desa No.6/2014 tentang Desa, pembentukan desa wisata salah satunya merupakan sarana produk lokal (UU No. 6 tahun 2014 Pasal 1 ayat 9 s.d 12). Sedang jika kita melihat web desa yang terintegrasi belum cukup rasanya untuk menjelaskan potensi produk lokal. Dari beberapa dana desa seperti di kecamatan grabag belum menampilkan produksi lokal suatu desa. (Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magelang, 2009).
Tujuan
Upaya pemanfaatan web desa untuk mempromosikan produk lokal masyarakat sekitar Kecamatan Grabag masih kurang maksimal dalam mengekspos dan mempublish produk lokal. Selain itu, masyarakat belum ada minat yang tinggi dalam mempelajari pengetahuan dibidang teknologi informasi, dimana guna menunjang promosi untuk produk lokal sendiri.
Gagasan Utama
Pembangunan desa sangat erat kaitannya dengan strategi pelaksanaan desa. Fenomena di atas menunjukkan bahwa desa seharusnya dianalisis sampai setiap detail guna melaksanakan kebijakan secara menyeluruh. Penggunaan Analisis SWOT dalam penegembangan pedesaan telah banyak dilakukan salah satunya adalah Potensi Pengembangan Kambing Etawa Kaligesing ditinjau dari analisis SWOT (Guntoro, Subejo, & Rosyidi, 2018).
No |
Kategorisasi Analisis SWOT |
Deskripsi |
1 |
Strength (Kekuatan) |
Dengan pemanfaatan web desa untuk mempromosikan produk lokal masyarakat akan mempengaruhi pengembangan ekonomi pedesaan melalui teknologi informasi. |
2 |
Weekness (Kelemahan) |
a. Kurangnya sumber daya manusia dan minat yang tinggi dari masyarakat tersebut seperti “bangga” menggunakan produknya sendiri.
b. Kurangnya campur tangan pemuda yang paham tentang teknologi informasi, sehingga kurang mampu berkembang secara optimal untuk menjadi sarana promosi daerah dan produk lokal itu sendiri. |
|
|
|
3 |
Opportunity (Kesempatan) |
a. Sudah mampu membuat karya atau produk lokal sendiri harus mendatangkan dari daerah lain.
b. Dapat menambah penghasilkan dan mengurangi potensi kemiskinan dan pengangguran.
c. Mampu bersaing dengan produk lokal lainnya. |
4 |
Threat (Ancaman) |
Kurangnya, pengelolaan dan kualitas web menjadi salah penyebab menurunya penggunaan web desa tersebut, yang sebenarnya bisa memajukan desa, produk lokal unggulan serta merubah perekonomian masyarakat lebih baik. |
Kesimpulan
Dari paparan diatas penulis dapat menyimpulkan serta memberikan gagasan untuk menjadi salah satu solusi kurang optimal dalam penggunaan web desa, dimana masyarakat masih belum mampu mengelola secara mendalam tentang pentingnya web desa untuk mempromosikan dan mengenalkan produk lokalnya ke masyarakat luas.
Saran
Dari analisis tersebut sebaiknya masyarakat dan para pemuda ikut serta dalam meningkatkan penggunaan teknologi informasi seperti startup yang sudah ada, dimana ini merupakan salah satu pengembangan ekonomi melalui media yang sangat efisien, karena saat ini kita hidup di masa yang serba cepat baik teknologi dan informasi serta tidak dapat dipungkiri kita harus mampu mengikuti perkembangan tersebut.
Daftar Pustaka
Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magelang. (2009). http://desagrabag.magelangkab.go.id/first/kategori/2. Retrieved Agustus 10, 2019, from http://desagrabag.magelangkab.go.id/first: http://desagrabag.magelangkab.go.id/first
Guntoro, B., Subejo, & Rosyidi, M. I. (2018). Development of Etawah Crossbreed Goat (Kaligesing) Trough community Based Resource Management In Purworejo. IGSCI (pp. -). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Komunikasi, P. (2008). https://pakarkomunikasi.com/. Retrieved Agustus 10, 2019, from https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-massa: https://pakarkomunikasi.com/
Naustion, F. N. (2006). Teknologi Informasi Berdasarkan Apek Perilaku (Behavior Ascpect), 1.
*Penulis adalah mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UM Magelang. Artikel ini telah diikutkan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat nasional, dalam Festival Kreativitas Mahasiswa (FESTA), Magelang, 20 Agustus 2019
Oleh. Hikmawati Fajri Devi Safitri (18.0802.0002)
Kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang melakukan kegiatan kunjungan ke stasiun televisi di Jogjakarta yakni Jogja TV dan juga kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Jogjakarta (UMY). Berangkat bersama dari kampus dua UMMgl dengan menggunakan bus kampus pada pukul 08.30. kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi Semester II dan seluruh Dosen Ilmu Komunikasi UMMgl dengan tujuan pertama kita adalah Jogja TV.
Tiba di Jogja TV sekitar pukul 09.15 kemudian kita di sambut baik oleh pihak TV dan di persilakan masuk studio TV. Di sana kami juga diikut sertakan dalam program acara live Jogja TV yakni “Langen Sworo” pada pukul 10.00. singkat saja saya tiba-tiba ditunjuk oleh dosen untuk menjadi narasumber mahasiswa UMMgl di sekmen kedua. Sekmen pertama diisi oleh Bu Shanti (dosen) dan Gamala (mahasiswa). Kemudian di sekmen kedua inilah saya menjadi narasumber mahasiswa Ilmu Komunikasi UMMgl didampingi Bapak Sihab sebagai narasumber dosen UMMgl.
Disana kita diajak keliling seluruh tempat kerja Jogja TV dan dijelaskan bagaimana system kerja program Jogja TV. Kesan saya saat melakukan kunjungan ini adalah “sangat menyengkan bias belajar langsung dan tahu dunia pertelevisian, tidak hanya melalui teori yang telah disampaikan dosen ketika matakuliah berlangsung. Apalagi ketika menjadi narasumber saya merasa gugup, senang dan juga bangga bias memperkenalkan Ilmu Komunikasi UMMgl dihadapan pemirsa JogjaTV. Manfaat kunjungan ke Jogja TV ini juga seperti yang saya bilang tadi kita jadi lebih mengetahui praktik kerja langsung dan faham bagaimana perealisiasi dari teori yang telah kita pelajari. Dan tentunya sangat bermanfaat bagi saya yakni, membangkitkan semangat saya untuk mewujudkan cita-cita saya bekerja di stasiun televisi.”
Setelah berkunjung di Jogja TV, kami melanjutkan perjalanan untuk menuju Universitas Muhammadiyah Jogjakarta. Lebih tepatnya kami berkunjung di program studi Ilmu Komunikasi UMY. Di sana kami pun mendapat sambutan hangat oleh dosen-dosen UMY dan diperkenalkan Ilmu Komunikasi UMY seperti apa. Selain itu yang menjadi menarik adalah kita diajak keliling ke laboratorium Ilmu Komunikasi UMY. Betapa kagum dan senangnya kita diperlihatkan ruangan lab yang begitu elok dan menyenangkan.
Kesan saat kami berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Jogjakarta adalah “Merasa sangat senang bisa diperkenalkan dengan peradaban Ilmu Komunikasi UMY, selain itu dosen-dosen UMY juga tidak kalah asiknya dengan dosen Ilkom UMMgl, mereka menyenagkan, ramah, dan juga baik. Selain itu kita juga diperbolehkan memasuki semua laboratorium Ilkom UMY dan diperbolehkan juga untuk memegang alat laboratorium. Di sana kita juga banyak diceritakan kegiatan anak UMY dan juga prestasi anak UMY dengan karya-karyanya yang luar biasa. Manfaatnya bagi kita setelah melakukan kunjungan ini adalah kita menjadi terpantik semangatnya untuk melakukan kegiatan belajar perkuliahan, kita juga menjadi mempunyai pandangan untuk mengembangkan dan memajukan Ilmu Komunikasi UMMgl agar menjadi yang lebih baik lagi.”

Oleh: Annisa Zafira (Ilkom ’18)
Pada Senin, 26 Maret 2019 lalu, Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Magelang mengirimkan tiga wakilnya untuk mengikuti KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia) tingkat perguruan tinggi. Ketiga mahasiswa itu adalah Augustin Falah Pawaka dan Dwi Yuliani dari Prodi Psikologi dan Annisa Zafirah dari Prodi Ilmu Komunikasi. Kegiatan yang diikuti oleh enam kelompok debat dari seluruh fakultas ini dilaksanakan di aula Fakultas Ilmu Kesehatan yang terletak di kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang.
Kompetisi debat ini adalah pengalaman pertama bagi saya dan Falah, sedangkan sebelumnya Dwi telah mengikuti kompetisi debat tingkat perguruan tinggi Muhammadiyah. MOSI pada debat kali ini disampaikan dan dipilih acak oleh para peserta 15 menit sebelum debat masing-masing kelompok berlangsung. Pada technical meeting dua hari sebelum kompetisi berlangsung, panitia hanya menyampaikan clue dari tema debat nanti adalah hal yang sedang booming atau sedang marak dibicarakan di masyarakat. Tentu saja masing-masing dari kami memikirkan tentang dunia politik karena sebulang mendatang akan dilaksanakan pemilihan umum 2019. Tentu saja kami juga mencari jurnal-jurnal penting tentang kecanduan game, hal-hal terkait tentang gadged di kalangan milenial dan terkait masalah sampah, karena sampah adalah masalah yang tak kunjung selesai di Indonesia.
Pada debat kali ini ternyata kami mendapatkan tema tentang “Pemerintah Melarang Operasi Ganti Kelamin”. Kami dari Tim Pemerintah dan oposisi kami dari Fakultas Hukum. Setelah menerima MOSI dari panitia dan dewan juri, seketika pikiran kami blank dan sedikit kebingungan, tetapi kami menemukan jalan dengan mengait-ngaitkan hal tersebut dengan cabang ilmu yang kami pelajari, seperti kondisi psikologis, membangun opini publik, serta kondisi-konisi sosial yang ada di masyarakat. Setelah menyampaikan dan tetap berpegang teguh pada argument kami dari tim pemerintah tentu saja tetap setuju pada Mosi hari ini sampai waktu debat yang diberikan berakhir.
Pada KDMI kali ini FPH gagal menjuarai kompetisi. Namun, sebagai generasi muda kami tidak boleh putus asa dan akan terus belajar dan mencari pengalaman. Beberapa dosen dari FPH juga menyemangati kami dan memberikan beberapa masukan. Karena pada lomba debat kita dituntut menyampaikan dan mempertahankan argument, ada beberapa tips yang akan memperkuat kamu pada saat debat nanti.
- Sebutkan nama dan dari tim mana kamu berasal. Jangan sampai gugup ketika menyampaikan argument.
- Selalu mengikuti berita-berita / isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat.
- Jangan membangun opini tunggal/ berpegang pada satu sumber, maka carilah informasi sebanyak-banyaknya dan membaca kutipan-kutipan isu terkait.
- Simak betul-betul argument yang di sampaikan lawan sehingga nanti kamu dapat memikirkan kalimat sanggahan untuk mematahkan argument tim lawan. Serta pemilihan kata yang tepat dan penggunaan bahasa sesuai situasi dan kondisi.
- Percaya diri dan jangan sampai terbawa emosi, sikap percaya adalah salah satu hal yang sangat penting dalam mempertahankan argument. Jangan takut salah dan tetaplah yakin pada argument yang kamu bangun.
- Siapkan mental dan fisik ketika berdebat, karena kalau tidak, kamu akan blank dan juga banyak lagi kesalahan yang akan kamu buat ketika mental kamu tidak disiapkan dengan baik.
Sekian sedikit tips dari saya, semoga bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk saya. Good Luck teman-teman semoga berhasil.
Nama saya Chusnul Azizah Indahsari, biasa dipanggil Chusnul. Jujur, awalnya saya tidak berniat masuk universitas ini. Berkali-kali saya mengikuti tes perguruan tinggi negeri, namun berkali-kali juga saya gagal. Akhirnya saya mengikuti apa kata orang tua meminta saya untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Magelang. Awalnya saya ingin mengambil program studi lain, karena prodi ilmu komunikasi belum ada di brosur. Ketika saya mendaftar, ternyata di spanduk ada bertuliskan prodi ilmu komunikasi. Tanpa berfikir panjang, niat saya yang mengambil prodi lain berubah menjadi ilmu komunikasi. Walaupun ada rasa cemas karena ini prodi baru, berbagai pikiran negatif yang muncul mulai dari jika yang mendaftar sedikit dan belum ada akreditasinya, dan lain-lain. Tetapi dibalik pikiran-pikiran negative tersebut, saya yakin pasti ini jalan yang terbaik untuk saya.

Ternyata apa yang saya pikirkan benar-benar berbeda, tidak sedikit yang mendaftar di prodi ilmu komunikasi ini. Selain itu, mereka juga mudah bergaul dan mau membaur satu dengan yang lainnya. Mahasiswa-mahasiswa prodi ini tidak hanya berasal dari kota Magelang saja, mulai dari kota sebelah dan bahkan dari luar provinsi. Informasi tentang Universitas Muhammadiyah Magelang ternyata sudah meluas, tidak hanya disatu dua kota saja. Dosen-dosen yang mengampu di prodi tersebut juga tidak mudah membosankan. Berbagai metode-metode pembelajaran yang mereka ajarkan kepada kami semua selalu menyenangkan. Mereka juga menjelaskan sampai kami semua benar-benar faham dalam menangkap semua materi. Bahkan ketika di luar jam pelajaran, dosen juga mengizinkan kami untuk meminta bantuan jika kami ada kesulitan dalam materi atau tugas.
Selain teman dan dosen yang menyenangkan, kami juga mempunyai kelas yang sangat nyaman. Berbagai fasilitas yang kampus berikan kepada kami, seperti terdapat AC, proyektor, speaker, kelas yang bersih, dan lain-lain membuat kami lebih mudah untuk mengikuti jam pembelajaran. Walaupun setiap hari saya harus menempuh jarak berkilo-kilo meter, tetapi semua itu tidak terasa ketika saya bisa belajar di Universitas ini.